Rabu, 15 Mei 2019

The legendary Cars that was reborn

Kali ini saya akan mengulas mobil mobil jaman dulu yang legend dan diproduksi kembali dengan ciri khas masa lalunya tetap dipertahankan. Mobil jenis ini secara disain tetap konsisten dan tidak malu melekatkan nuansa masa lalu pada garis desain jaman now. Dalam pembahasan kali ini saya akan bagi menjadi 2 kategory sebagai berikut:
  1. The legend has been reborn. Mobil masa lalu yang sudah lama discontinue, tapi diproduksi kembali dengan tetap mempertahankan nunsa kejayaan masa lalu.
  2. Consistent with the initial design. Mobil masa lalu yang desain bodynya tetap dipertahankan sampai dengan saat ini. 
Toyota FJ40 - Kategori 1
Fokus pada bentuk head lamp, grill, hard top putih, dan kaca melengkung di sudut belakang

Toyota Land Cruiser FJ40 dikembangkan oleh Toyota sejak tahun 1951 dan baru mulai diproduksi tahun 1954. Mobil ini sudah dibuat dalam berbagai bentuk, di antaranya dalam bentuk konvertibel, hardtop, station wagon, dan truk serbaguna. Land Cruiser terkenal dengan ketangguhannya di medan berat, dengan type body short wheel base sangat mendukung mobilitas di medan extreme. Pada versi 1981 mesin diesel diganti menjadi 3.4L Tipe 3B dan mendapat rem cakram untuk roda depan. Dan edisi terakhir 1983 FJ40 diimpor Toyota dari Jepang dan dipasarkan sampai tahun 1985 sampai akhirnya discontinue. Versi selanjutnya sudah berubah bentuk menjadi Long wheel base SUV seperti Land Cruiser Turbo yang kita kenal sampai sekarang.

FJ Cruiser
Fokus pada bentuk head lamp, grill, hard top putih, dan kaca melengkung di sudut belakang

Mulai diproduksi dari tahun 2006 untuk model tahun 2007, FJ Cruiser dibuat di pabrik truk Hino di Jepang. Menggunakan platform Land Cruiser Prado, FJ Cruiser lebih besar dari SUV berukuran kompak lainnya seperti Toyota RAV4. Mesin yang digunakan oleh FJ Cruiser adalah 1GR-FE 4000 cc V6. Seperti Land Cruiser FJ40, FJ Cruiser hadir dengan lampu depan bulat, emblem "TOYOTA" di grille, jendela melengkung di pilar belakang, atap hardtop berwarna putih, dan ban serep di pintu belakang. Toyota pelan-pelan mematikan mobil ini di berbagai belahan dunia. Setelah dihentikan produksi pada 2014 di Amerika, kini Toyota menghentikan produksi di Australia. Toyota akan menghentikan produksi FJ Cruiser per Agustus 2016.

Suzuki Jimny (SJ410) - Kategori 1
Suzuki Jimny merupakan kendaraan SUV (4WD) yang diproduksi oleh perusahaan Jepang, Suzuki sejak tahun 1968 untuk pasaran global. Suzuki Jimny pertama kali diluncurkan tahun 1968 dengan kendaraan 2 pintu. Mobil ini dirakit di Hamamatsu, Jepang dan Linares, Jaén, Spanyol.

Jimny generasi 2, versi custom dengan perubahan pada grill, bumper, dan over vender.

Di Indonesia, Suzuki Jimny generasi kedua mulai dipasarkan pertama kali pada tahun 1982 dan pernah dipasarkan sebagai Suzuki Katana (2WD) yang diproduksi di pabrik Suzuki Indomobil Motor di Bekasi pada tahun 1988 hingga 2005. Pada tahun 2004, muncul Suzuki Caribian yang merupakan versi double cabin dari Suzuki Jimny generasi kedua dan dijual secara CBU dari Thailand.
Pada bulan Agustus 2017, Suzuki Indomobil Motor resmi memasarkan Suzuki Jimny generasi ketiga yang dijual secara CBU dari Jepang dalam jumlah 88 unit saja.

Jimny generasi 4, grill, head lamp, dan bumper meskipun didesain dengan lebih modern tetapi tetap menyiratkan bentuk body tahun 80an diperkuat dengan detail body dan dimensi yang melahirkan kembali Jimny generasi 2.

Suzuki Jimny generasi keempat diluncurkan di Jepang pada tanggal 5 Juli 2018. Setelah Jimny generasi kedua discontinue pada tahun 1984, platform body yang ada sempat digunakan untuk prosuksi Katana dengan konsep mobil perkotaan berpenggerak 2WD. Saat ini Jimny telah kembali melahirkan Jimny generasi kedua yang legendaris. Meskipun dengan bentuk yang lebih modern, tetapi nuansa masa lalu tetap dipertahankan dengan dimensi dan garis body yang sangat mirip dengan Jimny generasi kedua.

Jeep CJ (Wrangler) - Kategori 2
Fokus pada bentuk head lamp, 7 lisi kisi grill vertikal, dan fender depan

Bermula pada tahun 1973, semua Jeep CJ dilengkapi dengan mesin V-8 304-kubik inci atau 360-kubik inci yang dibuat dari AMC. Ciri khas model Renegade adalah mesin V8 304 kubik inci (5 liter), rangkaian poros penggerak yang kukuh, velg logam campuran, dan diferensial belakang minim selip dari Trac-Lok.

Fokus pada bentuk head lamp, 7 lisi kisi grill vertikal, dan fender depan

Varian Wrangler Sport 2-Door hadir dengan mesin Petrol 1998 cc, yang mampu menghasilkan tenaga hingga 269 hp dan torsi puncak 400 Nm. Wrangler Sport 2-Door berkapasitas 4 penupang dibekali juga dengan transmisi 8-Speed Automatic. Secara umum, layout body masih dipertahankan sejak tahun 70an, meskipun disesain ulang dalam bentuk yang lebih modern.

Land Rover Defender - Kategori 2

Sejarah Defender di diawali dari keberadaan Land Rover 90 dan Land Rover 110 diperkenalkan pada 1983. Angka 90 dan 110 itu mewakili ukuran wheelbase yang diukur dengan inci. Dan, angka itu menandakan model jip Land Rover, Land Rover 90 (short chassis), dan Land Rover 110 (long chassis). Land Rover 90 dan Land Rover 110 menggantikan Land Rover Serie III (1971-1985). Produksi Land Rover 90 dan Land Rover 110 diakhiri pada 1990 dan digantikan dengan Land Rover Defender. 

Defender tetap mempertahankan body tahun 80an dengan ciri khas layout head lamp sein dan lampu senja pada satu panel kotak di kanan kiri grill. Bentuk bumper minimalis dari dulu tetap dipertahankan. Paling iconic adalah panel kaca kecil yang memanjang  pada bagian atap kanan kiri. Hampir sekujur body dari Defender generasi terbaru ini tetap mempertahankan bentuk lamanya, termasuk bentuk pintu belakang yang berada di tengah. Masih kental dengan nuansa masa lalu bentuk lekukan body yang melengkung di bagian atas  fender dari depan sampai belakang, dan juga dua fentilasi udara di bagan bawah kaca depan.

Mercedezs Benz G-Class - Kategori 2
G Class 1979

Pengembangan G-Class dimulai pada tahun 1972 dengan perjanjian kerja sama antara Daimler-Benz dan Steyr-Daimler-Puch di Graz, Austria. Insinyur Mercedes-Benz di Stuttgart bertanggung jawab atas desain dan pengujian, sementara tim di Graz mengembangkan rencana produksi. Proses produksi G-Class dimulai di Graz pada tahun 1979. 

Perubahan besar pertama diperkenalkan pada tahun 1981, termasuk transmisi otomatis, AC, tangki bahan bakar tambahan, kisi-kisi headlamp pelindung dan winch kabel. Injeksi bahan bakar menjadi tersedia pada tahun 1982, ketika 230 GE diperkenalkan di Turin, bersama dengan kursi depan yang lebih nyaman dan suportif, pemanasan tambahan, ban yang lebih lebar, dan flare fender. Untuk 1985, terdapat diferensial lock, cenral lock, dan takometer menjadi standar dan pada tahun 1986 lebih dari 50.000 Model G telah diproduksi.


Mercedes Benz G350d 2018

Chassis direvisi secara signifikan untuk pada produksi tahun 1990, dan menghasilkan 463 G-Class baru. Dilengkapi dengan rem anti-lock, 4WD  dan  trio of electric locking differentials. Interiornya benar-benar ditingkatkan, finishing dengan aksen kayu dan pelapis kulit opsional. G-Class 463 memiliki pilihan mesin yang lebih besar, dengan model V8 pertama, mewah 500 GE, muncul untuk menjalankan produksi dua tahun terbatas pada 1993. 500 GE menggunakan mesin M117, transmisi otomatis empat kecepatan, dan , khususnya untuk G-Wagen, hanya datang dengan dua lock diferensial . Setir direvisi untuk model tahun 1993. G-Class 463 mulai menggunakan skema penamaan huruf pertama Mercedes-Benz pada tahun 1994, serta revisi steering wheel yang mengaplikasi airbag pengemudi.

G-Class bisa jadi merupakan mobil paling konsisten dengan desain bodynya. Lihat saja bentuk body dari generasi 1979 sampai dengan 2018 masih tetap sama. Hanya ada minor change pada body dan perubahan aksesoris menjadi lebih modern. Secara layout body masih tetap sama dengan pada saat pertama kali doproduksi.

 Volkswagen Beetle - Kategori 2

Produksi VW Kodok Generasi 1 berkembang pesat dari tahun ke tahun, dan pada 1954 mencapai 1 juta mobil. Pada 1973, produksi telah mencapai 16 juta, dan popularitas mobil telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Mobil ini memiliki nama julukan yang berbeda-beda pada setiap negara, namanya biasanya berupa istilah yang mencoba menggambarkan bentuknya yang unik: Käfer di Jerman; Sedan, lalu Fusca di Brasil; Coccinelle di Prancis; Σκαθάρι (Scathari yang berarti kumbang) atau Σκαραβαίος (Scaraveos yang berarti kumbang jenis Scarabaeidae) di Yunani; Maggiolino di Italia; Sedán atau Vocho di Meksiko; Kever di Belanda; kotseng kuba (yang berarti 'mobil punggung bongkok')/"pagong" (kura-kura) di Filipina; Garbus (yang berarti 'Bongkok') in Polandia; Brouk di Republik Ceko; Carocha di Portugal; Escarabajo di Spanyol dan Amerika Latin; Hipushit di Israel; Косτенурка (Kostenurka) di Bulgaria (yang berarti kura-kura); عقروقة (Ag-ru-ga) in Iraq; Boble (gelembung) di Norwegia; Buba di Kroasia; Bug di Amerika Serikat, dan tentunya Kodok di Indonesia


Beetle sempat menjadi mobil rakyat saat masa kepemimpinan Adolf Hitler, mobil yang didesain oleh Ferdinand Porsche ini memang berhenti diproduksi pada 2003 di Meksiko. Namun modelnya dilanjutkan kembali oleh sang penerusnya yaitu New Beetle pada 1997. Pada saat itu memang Beetle original masih ada di jalur produksi sehingga suksesornya memag sudah ada sebelum yang orisinil discontinue.
Pada edisi terbaru VW juga masih mempertahankan mesin Beetle 2017 yang berkonfigurasi 4-inline 2.000cc turbocharged dengan output bertenaga 174 hp dan torsi 249Nm. 

Suzuki Vitara - Kategori 1
Merupakan bagian dari Suzuki global yang telah terlebih dahulu dipasarkan, model yang masuk Indonesia di kenal dengan 3 varian yaitu Vitara, Sidekirt, dan Escuso. Suzuki Vitara masuk pertama kali di pasar Indonesia pada tahun 1992 dengan mengusung penggerak 4WD serta kaki-kaki yang lebih kuat, sehingga Suzuki Vitara ini tergolong menjadi incaran off-roader. Untuk memperluas segmentasi, suzuki mengeluarkan varian kedua dengan meniadakan penggerak 4WD diganti dengan 2WD dengan alasan menekan harga.


Vitara generasi 1, bodynya masih slim meskipun tetap terlihat berotot di bagian fender

Pada tahun 1993 Suzuki Escudo masuk Indonesia dan langsung menguasai pasar industri otomotif dalam penjualan SUV. Karena mobil ini merupakan SUV yang memiliki fitur lengkap jika dibandingkan dengan kompetitor pada jamannya. Rupanya, kehadiran Escudo begitu diminati. Sayang, harganya masih terlampau tinggi, sehingga Suzuki Indomobil pun memperkenalkan Sidekick di tahun 1995, bersamaan dengan berhentinya pemasaran Vitara.

Suzuki Sidekick merupakan kasta terendah dari ketiga mobil, sistem penggeraknya sama seperti Escudo. Perbedaan yang dapat dilihat sekilas dari eksterior merupakan adanya stiker 4 warna pada kedua sisi mobil ini. Suzuki Sidekick ini ditujukan bagi pecinta Escudo namun mempunyai budget yang rendah. Dikarenakan untuk memotong harga jual, Sidekick hanya membawa kelengkapan kelas ekonomis saja yang sederhana dan minim fitur serta absennya doortrim.


Sepeninggalan Vitara yang lebih dahulu pensiun, Escudo dan Sidekick terus bertahan dan akhirnya dijual di Indonesia hingga tahun 2001.


Bentuk kap mesin generasi 1 dengan air scope di sisi kanan dan kiri bagian atas dari fender depan.

Setelah sempat hilang beberap tahun, akhirnya generasi vitara masuk Indonesia lagi dengan vitara generasi 3. Sebelumnya segmen in diisi dengan escudo series yang meneruskan escudo generasi 1 yang discontinue di tahun 2001. Seri yang di pasarkan di Indonesia pada gemerasi 2 adalah Escudo 1.6, Escudo 2.0, dan Grand Escudo XL7 dengan ciri khas body yang serba membulat.
Grand vitara yang lahir kembali pada tanun 2005 dan mulai dipasarkan di Indonesia pada 2006 seolah membawa kembali aura vitara generasi 1 yang sempat hilang. Ciri khas yang masih terlihat pada garis body yang slim di dominasi strike line bi bagian depan dan atas, namun tetap terlihat kekar di bagian fender dan body samping. Desain head lamp juga tidak jauh berubah dari garis head lamp generasi 1, kap mesinnya benar benar didesain menyerupai generasi 1 dengan ciri khas air scope pada sisi kanan dan kiri di bagian atas fender depan. Tidak hanya itu, layout kaca samping dan penempatan ban cadangan juga masih mengikuti proporsi vitara generasi 1.

Mitsubishi Delica Generasi 2 (L300) - Kategori 2
Bisa jadi Delica generasi 2 ini adalah mobil paling legend di Indonesia.

Opsi penggerak empat roda tersedia pada tahun 1982, yang pertama di pasar van Jepang. Mesinnya semuanya empat silinder yang terkenal dari mobil penumpang MMC dan termasuk mesin 1.499 cc, 80 PS (59 kW) Saturnus (4G33), dan mesin Saturnus 1,6 liter (4G32). Versi Sirius (4G62) 1,8 liter yang menghasilkan 100 PS (74 kW) muncul pada Mei 1980, dan versi bensin Sirius (4G63B) 2,0 liter menjadi opsional dalam versi 4WD mulai November 1983. [12] Astron 2,3 liter (4D55) diesel muncul pada Oktober 1982 dan digantikan oleh Astron 2,5 liter yang lebih besar (4D56) pada tahun 1986.


Edisi terakhir hanya tersedia versi pick up bermesin diesel.

Bodynya tidak berubah sampai saat ini, umurnya sudah genap 40 tahun sejak pertama kali di produksi di Jepang pada tahun 1979. Selama kiprahnya di tanah air, tecatat hanya ada perubahan dari bentuk grill, dan frame lampu head lamp. Sektor lain tidak ada perubahan, bahkan bentuk dashboard dan steering wheel masih dipertahankan selama 40 tahun.

Mitsubishi Delica generasi 6

Ada yang aneh dengan market Indonesia yang tetap bertahan dengan generasi 2, meskipun di pasar global Delica sudah memasuki generasi 5 pada tahun 2007 dan sudah di face lift pad awal tahun 2019. Bahkan saat ini sudah beredar desain Delica generasi 6 yang sudah banyak dirilist beberapa media otomotif tanah air.

Senin, 13 Mei 2019

Mengganti Filter Gas MAP Sensor

MAP Sensor atau MAF Sensor?
Ternyata dua duanya benar.

Beberapa hari lalu saat bersih bersih ruang mesin saya menemukan filter gas MAP sensor dalam kondisi retak. Setelah saya cabut filter dari dudukan dan selangnya saya bersihkan permukaanya dan saya analisa kondisinya ternyata ada bekas lem alteco.

Saya membersihkan ruang mesin seminggu sekali, jika ada komponen yang aneh cepat diketahui

Hasil analisa saya atas keretakan ini adalah sebagai berikut:
  1. Retak sudah lama karena usia atau salah penanganan saat memasang/mencabut selang.
  2. Dilem sama bengkel atau pemilik sebelumnya karena di desa spare part kecil ini sulit dicari, atau dianggap tidak berfungsi fital.
Apapun itu penyebabnya, ini harus segera diganti. Saya terus terang tidak memahami fungsinya. Tapi dari analsia sederhana, jika terdapat salah satu spare part yang tidak dalam kondisi baik maka akan mempengaruhi spare part lain atau kinerja mesin secara keseluruhan.

Ini filter gas yang retak di bagian bawah, jika hanya dilihat sepintas tidak akan terdeteksi

Jika Anda ingin membeli spare part ini secara online nama partnya Filter Gas, kode partnya 90917-11036 meskipun ini Toyota Genuine Part tapi part in mempunyai merk dagang AISIN. Harganya dipasaran beragam antara 200K - 300K.

Cara bongkar pasangnya mudah, tinggal cabut filter gas lama dari dockingnya. Kemudian cabut dengan hati hati kedua selang in dan outnya. Setelah dapat spare part baru tinggal dipasang kembali sesuai posisi awal. Jangan sampai terbalik, posisi selang masuk ada dibawah dan selang keluar ke arah MAP Sensor di bagian atas. Saran saya jika selangnya sudah tidak elastis lagi segera diganti karena getaran mesin diesel sangat kuat jika selangnya keras maka akan berpengaruh pada umur pakai filter gas yang hanya berbahan plastik rapuh ini.

Filter gas yang baru, semoga awet filter gas dan MAP Sensornya

Sebelum melakukan proses penggantian filter gas, kita perkuat dulu sisi teoritis agar lebih memahami fungsi masing masing komponen.

Fungsi Fiter Gas MAP Sensor
Secara fungsi filter gas ini bertugas menyaring uap panas dari manifold sebelum dialirkan pada MAP sensor. Jadi jika filter gas MAP sensor tidak berfungsi optimal maka akan mempengaruhi dari usia MAP sensor. Saya berusaha mencari referensi terkait fungsi utama dari filter gas MAP sensor namun belum mendapatkan referensi yang sesuai. Jika Anda mengetahui fungsi dari filter gas ini silahkan berikan pendapat pada komen di bawah.

Fungsi MAP Sensor
MAP Sensor adalah singkatan dari  MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE SENSOR. MAP sensor berfungsi untuk mengukur jumlah udara yang masuk berdasarkan dengan tekanan di intake manifold. ECU akan menggunakan informasi dari MAP sensor ini untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan disemprotkan atau diinjeksikan agar performa mesin tetap optimal dan konsumsi bahan bakar dapat efisien.

Awalnya saya menganggap  MAP Sensor adalah MAF Sensor, ternyata bukan.  MAF sensor adalah MASS AIR FLOW. Jika MAP sensor terletak pada intake manifold setelah turbo (turbin), MAF berada pada saluran yang sama tetapi sebelum turbo. letaknya di bagian yang terdekat dengan air filter.

Fungsi MAF Sensor
Sensor Mass Air Flow ini ialah sebuah sensor yang dipasang pada saluran yang menuju  kedalam ruang bakar, biasanya dipasang dekat dengan ruang saringan udara, sensor ini berfungsi untuk menganalisa seberapa besar udara yang masuk kedalam ruang kabar mesin sehingga nantinya ECU atau ECM mobil dapat melakukan analisa dan menakar seberapa banyak bahan bakar yang akan dicampurkan sehingga memperoleh pembakaran yang sempurna dan juga menghemat pemakaian bahan bakar.

Minggu, 12 Mei 2019

SERENA awalnya mobil impian, kini jadi YANG TERLUPAKAN

Dari judul posting saya kali ini, jika diambil kata dengan huruf kapital saja maka akan menjadi :  SERENA YANG TERLUPAKAN


Serena C25 Autech

Saat berada di depan dekstop tiba tiba saya tertarik untuk menulis tentang Serena. Teringat dulu pada waktu masih menggunakan APV Arena GX sebagai mobil harian pernah parkir bersebelahan dengan Serena C24 yang kebetulan sama sama berwarna hitam di depan sebuah restaurant terpopuler di sebuah kota. Sambil makan saat itu saya membayangkan seandanya APV Arena saya berubah menjadi Serena. Itu kejadian sudah beberapa tahun silam, sudah hampir terlupakan. Namun sekarang (2019) saya baru sadar jika ternyata luxury MPV yang dulu saya impikan harganya sudah setara dengan APV Arenna GX 2009 saya waktu itu. Kembali pertanyaan kecil dalam hati, apakah saat ini saya masih tertarik dengan si Serena yang sudah murah namun tetap bernuansa kemapanana masa lalu itu? 

Tidak perlu menjawab pertanyaan di atas langsung saja kita kilas balik sejarahnya.

Serena C23 (1996 - 1999)
Mobil MPV ini diperkenalkan di Indonesia sejak 1996. Namun, bentunknya masih kurang menarik, bentuknya mirip mirip Zebra Espas dalam dimensi yang sedikit lebih besar. Karena bodynya yang masih tergolong "tidak menarik" (Saya menghindari kata jelek), penjualannya di Indonesia saat itu sangat mengecewakan. Walaupun sebenarnya mobil ini punya kelebihan kabin yang lega dan suspensi yang nyaman dan dilengkapi dengan fitur yang canggih (Pada masanya) sehingga termasuk MPV mewah.

C23 body mirip Daihatsu Zebra Espass

Dimensi body Serena C23 memiliki ukuran 4.315 mm x 1710 mm x 1840 mm, dengan eksterior two tone yang cukup modern disandingkan dengan velg alloy berukuran 14 inci. Fitur andalannya yang paling iconic adalah sliding door, namun bentuk door handle masih persegi panjang vertikal. Berbeda dengan model sekarang, C23 memiliki bentuk bodi yang mengkurva. Head lamp-nya juga masih berbentuk kapsul. Pilihan warnanya cukup banyak, ada merah, hijau, kuning, ungu, dan lain-lain. Tetapi yang sering terlihat di jalanan Indonesia adalah warna biru dan silver. Mobil dengan tema "Your Sophisticated Children's Limousine".

C23 dari sisi disain dan material interior, masih sangat sederhana.

Jok di seat kedua (tengah) bisa diputar 180 derajat untuk berhadapan dengan kursi belakang. Setirnya juga sudah power steering dan bisa tilt steering. Pada seri ini Serena terdapat dua tipe dengan dua pilihan kapasitas mesin, yang pertama dengan mesin GA16DE, mesin ini memiliki kapasitas 1.600 cc dengan 4 silinder yang dapat memuntahkan tenaga sebesar 120 dk dengan torsi 146 Nm pada 4000 rpm melalui transmisi 4-percepatan. Jenis mesin GA16DE merupakan mesin DOHC 16 katup. Kedua dengan jenis mesin SR20DE yang memiliki kapasitas lebih besar, yakni 2.000 cc dengan 4 silinder juga. Dengan kapasitas tersebut mesin ini dapat mengeluarkan tenaga sebesar 140 dk dengan torsi 184 Nm pada 4.000 RPM melalui transmisi otomatis 4-percepatan. Mesin SR20DE mengusung peringkat daya nominal antara 128–160 dk dari pabrik. Tahun 1998-1999 Nissan mengeluarkan versi manualnya yang disebut C23 tipe FGX pada khalayak. Keluaran terbaru inilah yang menggunakan C23 manual ini memiliki transmisi 5-percepatan.

Serena C24 (2004 - 2012)
Ini adalah body Serena yang paling berkesan dalam kenangan saya. Hingga saat ini, body C24 masih terlihat menarik bagi penggemar Family MPV dengan bentuk kotak yang berkabin lega.

Kombinasi warna dashboard dan jok kulit membawa aura kemapanan masa lalu. Bentuk shifter di bawah steer mengingatkan saya pada Mitsubishi L300.

Nissan Serena C24 Seri keduanya masuk Indonesia pada 2004 sampai 2012, di Jepang sudah mengeluarkan C24 tahun 1999. Nah, kali ini ada tiga varian yang ditawarkan Nissan, yaitu standar atau lebih dikenal Comfortable Touring (CT), Highway Star (HWS), dan Highway Two Tone. Walaupun bermacam varian, semua ukurannya sama 4.590 mm x 1.695 mm x 1.825 mm. Perubahan bentuk badan sudah bisa terlihat. Dibandingkan varian sebelumnya, kali ini Serena sudah memiliki body side molding pada tubuhnya. Handle door juga sudah berubah posisi serta bentuk dengan memanjang kesamping dan terkesan tidak berjarak dari pintu depan dan tengah. Bentuknya juga lebih mengotak dibandingkan C23, dimana lampunya kini berukuran lebih lebar seperti segitiga dengan fog lamp di bumper bawahnya.

Serena C24 Autech masih menarik dihati hingga kini 

Suspensi Serena C24 sangat nyaman di kelasnya, dengan suspensi depan McPherson Strut with Stabilizer, dan bagian belakang Independent Multi-link membuat perjalanan dengan MPV ini menjadi lebih nyaman. Peleknya pun berkembang dengan ukuran 15 inci. Pada bagian interiornya, C24 masih sama dengan seri sebelumnya yang cerah. Namun, ada yang berbeda dengan fitur pada dua variannya. HWS memiliki fitur yang lebih canggih dan lengkap dibandingan CT. Pada HWS sudah dilengkapi dengan monitor pada bagian belakang head rest jok depan. Selain itu, joknya sudah dilapisi kulit sedangkan CT masih fabric. C24 HWS juga sudah ada kamera parkirnya loh, jadi tidak khawatir untuk parkir mundur. Selain itu sliding door yang menjadi ikon Serena sudah elektrik pada seri dan varian ini. Varian CT hanya menggunakan sliding door elektrik pada pintu sebelah kiri saja, sedangkan untuk HWS menggunakan model elektrik di pintu kiri dan kanannya. Sudah modern dan mewah. Jenis mesinnya juga berubah menjadi QR20DE walaupun masih dengan kapasitas yang sama. Yaitu 2.000 cc (1998 cc) dengan 4 silinder DOHC, yang mampu mengeluarkan tenaga sebesar 147 dk melalui transmisi otomatis 4-percepatan dengan torsi maksimal 198 Nm pada 4000 rpm. Berbeda dengan generasi sebelumnya, nuansa luxury di kabin dihasilkan dari perpaduan warna beige penggunaan bahan kulit pada jok dan sedikit sentuhan wooden panel pada bagian bawah head unit.

Serena C25 (2005 - 2011)
Nissan Serena generasi ketiga diluncurkan di Jepang pada tahun 2005. Model ini hanya dijual di Jepang, Hongkong, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Brunei. Di Jepang, Nissan juga berbagi platform dengan Suzuki sehingga muncullah kembaran Serena C25 dari pabrikan Suzuki bernama Landy. Suzuki memang paling bisa memilihkan nama buat mobil mobilnya. Pemilihan nama Landy terkesan lebih familier dan terkesan easy listening.



Nissan Serena generasi ketiga pernah dijual di Indonesia secara CBU hingga tahun 2012 walaupun di dealer resmi Indomobil Nissan masih menjual Nissan Serena generasi kedua secara CKD. Sehingga secara populasi, jumlah C25 tidak terlalu banyak sehingga jika Anda menyukai mobil ini dapat dipilih menjadi mobil koleksi karena bentuk bodynya yang sudah lebih maju dari C24.



Mobil ini lebih terlihat atraktif dan fun to drive karena dilengkapi dengan sun roof dan panoramic roof. Satu hal yang kurang saya sukai adalah pada seri C25 interiornya kurang mewah, mungkin kerena bentuk dan warna jok yang tidak semewah C24. Satu satunya hal yang memberikan sentuhan mewah pada interior C25 hanya pada bagian roof yang atraktif.

Pada seri ini, lagi lagi Daihatsu membayang bayangi bentuk interior dan eksterior Serena dengan mengeluarkan Luxio sebagai versi final Grand Max. Silahkan lihat layout dashbord pada foto di bawah ini, sangat mirip.



Layout dashboard, atas Nissan Serena C25 dan bawah Daihatsu Luxio

Menurut analisa saya, terdapat 6 persamaan dari layout dashboard di atas:
  1. 3 spoke steering wheel
  2. Komposisi dan desain takometer dan odometer
  3. Posisi Head unit
  4. bentuk kisi kisi AC di samping HU
  5. Posisi dan bentuk shifter
  6. Bentuk garnish di kanan kiri HU yang memanjang dari atas ke bawah dan meruncing dibagian bawah.
Entah mengapa, Daihatsu seolah olah membayangi keberadaan Serena dalam bentuk Low MPV dengan dimensi yang lebih mungil karena segmennya memang menyasar entry level dan kebutuhan masyarakat non perkotaan yang membutuhkan sebuat mobil kecil tapi muat banyak.

Desain body, atas Nissan Serena C25 dan bawah Daihatsu Luxio

Tidak berhenti pada interior, kemiripan Luxio dengan Serena C25 berlanjut sampai bentuk body. Saya melihat ada 5 titik yang membuat kedua mobil ini sangat identik:
  1. Bodynya sama sama kotak
  2. Bentuk spion
  3. Bentuk head lamp
  4. Bar horizontal pada grill atas
  5. Bentuk grill bawah menyerupai trapesium
 Jika pada C23 saya masih sulit mendefinisikan siapa meniru siapa, tapi pada C25 saya positif bisa mengidentifikasi bahwa Luxio yang meniru karena C24 lahir lebih dahulu.

Serena C26 (2010 - 2016)
Nissan Serena C26 Ini adalah seri paling terakhir sebelum All New Nissan Serena myang diperkenalkan pada 20 Februari 2019. C26 sudah dipasarkan sejak 2013 sampai tahun ini. Dengan ukuran yang lebih besar yaitu 4.770 mm x 1.735 mm x 1.865 mm serta wheelbase 2860 mm, mobil ini lebih terlihat gagah. Pada seri ini Serena masih terlihat mirip dengan C24, namun seri ini lebih banyak menggunakan garis chrome pada bagian depannya. Dengan chrome sebanyak itu membuat mobil ini bercita rasa Indonesia, karena trade mark di sini mewah itu adalah banyak chrome. Walopun menurut saya chrome yang terlalu berlebihan adalah sebuah kegagalan komposisi finishing yang dipaksakan (Ini pendapat pribadi).



Selain itu sudah lebih banyak lekukan tegas pada tubuhnya, terutama bagian tengah ke belakang. Untuk lampu depannya juga sedikit berbeda dengan bentuk 'wing' di ujung lampunya. Lampu belakangnya masih dipasang seperti biasa, yaitu lurus kebawah. Namun, jika sebelumnya masih dengan mika warna merah, Serena C26 menggunakan mika bening keseluruhan. Ada yang keren lagi nih, panoramic roof juga sudah disematkan pada seri ini, melanjutkan tahta C25. Jika diperhatikan, handle door Serena C26 juga mengalami perubahan, jika pada generasi sebelumnya dibuat lebih berdempet, kini ada jarak yang memisahkan dengan posisi yang lebih presisi. Interiornya sudah tidak lagi diberi dominan warna cerah, kini warna hitam lebih mendominasi pada dasbor.



Jika pada seri C23 jok di baris kedua bisa diputar hingga 180 derajat, pada seri ini joknya bisa digeser. Serena C26 makin kaya akan fitur, salah satunya tombol start/stop engine untuk menghidupkan mesin dengan kapasitas 1.997 cc, yang dapat mengeluarkan tenaga 147 dk dengan torsi 206 Nm melalui transmisi CVT. Fitur lainnya seperti monitor touch screen dengan 6 inci yang bisa terkoneksi dengan bluetooth. Setirnya kini telah dilengkapi dengan tilt & telescopic, selain itu setirnya juga ada berbagai tombol yang dapat mengatur audio. Untuk melengkapi fitur keamanan, Serena C26 memiliki air bag di bagian depan, depan samping, dan tirai. Dengan berbagai fitur serta teknologi yang disematkan, Serena C26 memang harus bersaing dengan saudaranya sendiri yaitu All New Serena 2019. Namun, harga untuk C26 cukup bersaing dengan dibanderol kisaran Rp 396,2 juta sampai Rp 482,3 juta.

Serena C27 (All New Serena 2019)
Nissan Serena C27 adalah Serena terbaru yang baru saja launching Febuari 2019. Mengikuti zaman generasi terbaru ini makin modern baik tampilan mau pun fitur-fiturnya. Nissan menawarkan dua varian untuk seri ini yaitu X dan Highway. Untuk varian X memiliki ukuran yang lebih ramping, sedangkan Highway masih sama dengan keluaran 2013. Varian X dengan ukuran 4690 mm x 1695 mm x 1865 mm, sedangkan Highway 4770 mm x 1740 mm x 1865 mm. Tapi, penampilan Serena makin boxy (Saya sagat menyukai boxy APV), tentunya makin modern dengan lima pilihan warna. Untuk keseluruhannya pada bagian jendela hingga atap akan berwarna hitam, terlihat seperti two tone. Perubahan menonjol terlihat dari head lamp, tampilannya kini seperti mobil MPV kekinian berbentuk ramping dan seperti terbelah dua atas bawah. Serta sudah berfungsinya fog lamp untuk memerangi kabut di jalan raya yang saat ini sering hujan. 



Suspensinya kali ini menggunakan Indpendent Strut untuk bagian depan, dan Torsion Beam untuk bagian belakang. Selain sliding door yang elektrik, spion Serena terbaru juga sudah electric retract. Tidak hanya itu, sensor parkir serta sensor benturan sudah disematkan pada varian X mau pun Highway.

Kedua varian ini dilengkapi dengan fitur hiburan head unit touch screen yang bisa menghidupkan suasana dalam kabin dengan radio, bluetooth, CD/DVD, serta USB. Ditengah roof juga ada layar lagi nih dengan ukuran 10 inci. Selain itu sudah dilengkapi dengan peringatan cek mesin. Ada varian tentu ada perbedaan, untuk Highway sudah dilengkapi dengan air bag depan dan kamera belakang serta meja lipat untuk kursi baris kedua. Masih dengan penggerak roda belakang, Serena C27 menggunakan jenis mesin MR20, kapasitasnya tidak jauh berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Kapasitas 1.997 cc dapat memuntahkan 148 dk dengan torsi maksimal 199 Nm melalui transmisi otomatis 7-percepatan. Dari segi harga, Nissan Serena terbaru ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 448 sampai Rp 465 juta OTR Jakarta.

Terima kasih sudah membaca.

Kamis, 09 Mei 2019

Tahapan Pengajuan SIM baru

Gambar ilustrasi, contoh layout uji praktek SIM C.
Gambar ilustrasi, contoh layout uji praktek SIM A.

Sebelum melakukan pembahasan, dasar hukum tentang perlunya Surat Ijin Mengemudi ada pada Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009. Untuk teman teman yang akan melakukan pengajuan SIM baru, atau sudah punya SIM tetapi terlanjur expired berikut akan saya bahas proses pengajuan SIM baru di di SATPAS Kabupaten Malang (Singosari). Urutan kegiatan dan biaya adalah sebagai berikut:
  1. Membawa Surat Keterangan Sehat dari dokter yang ditujuk oleh Polri (Klinik yang ditunjuk ada di sebelah utara Kantor SATPAS, biaya Rp.20.000)
  2. Membeli map di koperasi dalam komplek SATPAS (Warna biru untuk SIM C, dan hijau untuk SIM A) Rp.4000 per map.
  3. Fotocopy KTP 4 lembar (Foto copy sekalian di koperasi atau foto copy di rumah juga bisa)
  4. Mengambil nomor antrian di loket Informasi (Sebelumnya akan diberi pengarahan oleh Petugas - Aiptu Umar Kiswoyo).
  5. Mengambil formulir SIM baru sesuai nomor antrian
  6. Mengisi formulir dan menyerahkan kepada petugas
  7. Masuk ruang tunggu untuk verifikasi identitas, scan sidik jari, dan foto diri
  8. Masuk ruang tunggu untuk ujian simulasi, jika lulus ke nomor 9, jika tidak lulus mengulang sesuai jadwal yang ditentukan petugas.
  9. Menuju lapangan tengah untuk uji praktek, jika lulus ke nomor 10, jika tidak lulus mengulang sesuai jadwal yang ditentukan petugas.
  10. Membayar biaya penerbitan SIM (Rp.100.000 untuk SIM C, dan Rp.120.000 untuk SIM A)
  11. Membawa bukti pembayaran ke loket produksi SIM, menunggu antrian.
  12. Selesai
Demikianlah proses pembuatan SIM baru, waktu yang dibutuhkan sekitar 3-4 jam dimulai sejak mendapat nomor antrian (Loket buka jam 08:00). Jika ditambah dengan pengurusan Surat Keterangan Sehat, fotocopy, dll sediakan waktu extra 2 jam.
Jam pelayanan buka 6 hari kerja dalam seminggu mulai jam 08:00 sampai jam 14:00 tanpa istirahat untuk hari Senin - Kamis, dan Sabtu, untuk hari Jumat dikurangi jam istirahat sesuai waktu Sholat Jumat.

Pengalaman saya melakukan pengajuan SIM baru di sini cukup memuaskan, petugasnya ramah dan melayani dengan sepenuh hati, meskipun dengan beberapa catatan terkait uji praktek SIM baru. Pembuatan SIM baru ini saya lakukan karena SIM sebelumnya sudah terlanjur expired dan ini adalah SIM ke 5 saya sejak tahun 1997.

Review uji praktek SIM A baru
Untuk pengemudi pemula rata rata tidak lulus pada test ini pada tahap 4 (Parkir paralel), disebabkan oleh:
  1. Sparator dari pipa berdiameter 15cm dengan tinggi 40 cm tidak terlihat dari spion dan tidak terdeteksi sensor parkir karena lokasinya di tengah (lihat pada foto 3, sparator di belakang mobil). Hal ini akan beda jika mobil Anda dilengkapi parking camera.
  2. Space pada parking lot yang disediakan memiliki dimensi panjang sangat terbatas. 
Menurut Peraturan Kapolri Nomor 9 tahun 2012 tentang Regiden Pengemudi diatur panjang space parkir untuk uji parkir paralel adalah 1,5x panjang kendaraan uji.
Tetapi saya ragu, apakah yang ada di SATPAS Singosari memenuhi ukuran tersebut atau tidak. Silahkan dianalisa berdsarkan foto 3 di bawah ini, atau jika Anda kebetulan sedang uji SIM silahkan diukur.

FOTO 3
Space parkir paralel uji SIM A

Panjang body dari mobil Xenia generasi I seperti di foto adalah 4.070mm, harusnya panjang space parkirnya 6.105mm.
Atau jika menggunakan mobil uji bertransmisi AT menggunakan Terios 4.385mm harusnya panjang space parkirnya 6.578mm. Pada waktu itu saya menggunakan mobil uji Terios dengan pertimbangan bertransmisi AT jadi mengurangi resiko mesin mati saat test. Karena yang menjadi faktor kegagalan uji ini ada 7 hal, yaitu:
  1. Tidak memasang sabuk pengaman
  2. Tidak mematuhi rute (tahapan uji)
  3. Merobohkan sparator
  4. Body mobil tidak 100% berada dalam kotak (parking lot) yang disediakan.
  5. Melewati garis stop tidak berhenti
  6. Mesin mati
  7. Melebihi gerakan maju mundur yang ditentukan.
Tahapan test yang dilewati untuk SIM A adalah
  1. Parkir seri serong, sekali mundur (Mudah)
  2. Parkir seri lurus, sekali mundur (Mudah)
  3. Berhenti di tanjakan dan turunan sesuai garis yang telah ditentukan (Mudah)
  4. Parkir paralel sekali mundur dan sekali maju (Bagi pemula ini sulit)
Dalam pelaksanaannya 4 tahap test tersebut berhasil saya selesaikan dengan baik, dan saya dinyatakan lulus. Sebenarnya secara space lebih baik Anda menggunakan mobil MT yang disediakan jika ingin menyelesaikan uji ini dengan hasil lulus.
Jika Anda lebih confident menggunakan mobil sendiri, diperbolehkan melakukan test ini dengan mobil pribadi. Namun bagi saya, itu bukan pilihan tepat karena jika saya menggunakan Innova Diesel yang sehari hari saya pakai justru merugikan karena mustahil bisa parkir paralel pada space yang panjangnya hanya seperti foto 3 di atas.

Catatan khusus:
  1. Lokasi test SIM A berdekatan dengan test SIM C, harus hati hati karena terkadang ada motor peserta test SIM C yang tiba tiba melintas.
  2. Lokasi test ke 3 tanjakan dan turunan berada di depan ruangan kantor dan tidak ada sparator yang proper sehingga ada potensi resiko yang cukup serius. Karena beberapa peserta test tidak didampingi oleh petugas yang ikut di dalam mobil test. 
Review uji praktek SIM C baru.

Anda harus melewati 5 tahapan test berikut ini dengan baik untuk dapat dinyatakan lulus dan memperoleh SIM C:
  1. Jalan lurus dengan garis stop di ujung lintasan (Mudah)
  2. Jalan sig sag dengan sparator pipa (Relatif Mudah)
  3. Uji pengereman sebelum rute Y (Mudah)
  4. Rute angka 8 dengan sparator luar dalam yang sangat terbatas (Harus ditempuh 2x rute) (Sangat Sulit, karena ada sparator dalam)
  5. Rute U putar balik dengan sparator dalam (Sulit, karena ada sparator dalam)
Dari 5 test di atas, saya akan bahas khusus untuk nomor 4 dan 5 saja, karena yang lain relatif mudah.

Rute angka 8
Terdapat sparator dalam yang akan mempersulit (membatasi space) kendaraan peserta test. Lihat perbandingan gambar sesuai lampian pada Peraturan Kapolri Nomor 9 tahun 2012 tentang Regiden Pengemudi dan pada layout di SATPAS.
Layout uji Sesuai Perkap 9/2012

Layout di SATPAS Singoasri

Adanya sparator dalam ini menambah kesulitan bagi peserta test, terlepas dari ukuran sudah memenuhi ketentuan dalam Perkap 9/2012 atau tidak. Karena menjatuhkan sparator dan kaki menginjak landasan adalah faktor penentu kegagalan test ini.

Analisa saya (sebagai orang awam).
  1. Lingkaran luar digambar dengan garis lurus (Saya setuju, wajib ada sparator di sana)
  2. Lingkaran dalam digambar dengan garis putus putus (Apa ini artinya tidak perlu sparator di lingkaran dalam?) Tapi mengapa di SATPAS Singosari ada beberapa sparator di lingkaran dalam? Saya tidak berhak menjawab, mungkin bisa dikonsultasikan pada Bapak bapak petugas sebelum Anda melakukan uji praktek SIM C.
Terdapat banyak sparator pada lingkaran dalam yang berbeda dengan ketentuan Perkap 9/2012.

Rute U (Putar balik)
Berdasarkan gambar yang terlampir pada Peraturan Kapolri Nomor 9 tahun 2012 tentang Regiden Pengemudi tidak menggunakan sparator dalam. Silahkan lihat gambar.
Layout uji Sesuai Perkap 9/2012
Layout di SATPAS Singoasri

Terlepas dari lebar lintasan 2 kali panjanga kendaraan atau tidak keberadaan sparator di dalam lintasan tersebut menyulitkan peserta test.

Keberadaan sparator ini berbeda dengan gambar pada lampiran Perkap 9/2012.

Faktor yang menjadi penentu kegagalan adalah
  1. Tidak memakai helm atau tidak memasang tali helm
  2. Tidak mematuhi rute (tahapan uji)
  3. Merobohkan sparator
  4. Melewati garis stop tidak berhenti
  5. Kaki menyentuh landasan.
Demikian review saya terkait pengajuan SIM baru di SATPAS SIngosari, semoga dapat membantu teman teman yang akan melakukan pengajuan SIM. Konten dalam artikel sesuai dengan kondisi pada saat saya menjalani uji praktek, komentar terkait layout, sparator dan ukura space hanya pendapat pribadi dan mungkin tidak selalu sama dengan kondisi asli di lapangan. Khusus tentang keberadaan sparator yang berbeda dengan Peraturan Kapolri Nomor 9 tahun 2012 tentang Regiden Pengemudi bisa jadi ada peraturan terbaru yang saya belum udate. Bagi yang punya informasi terbaru silahkan tulis di komentar. Dan kondisi terkini tentang posisi sparator bisa berubah sewaktu waktu, karena sparator tersebut tidak permanent sehingga kapan saja bisa dipindahkan oleh petugas untuk keperluan pengujian dan penyesuaian.


Terima kasih sudah membaca.