Selasa, 20 Juni 2017

Sebuah Impian Masa Lalu yang Terlupakan

Terrano 1997 ciri khas bumpper chrome namun ujung kap mesin sudah tidak berlubang tiga seperti generasi sebelumnya.

Mobil ini dulu pas jaman saya SMA pernah jadi mobil impian. Gambar Terrano berukuran 10x20 cm tertempel di dinding lemari bagian dalam. Mobil ini (dulu) sangat mempesona. Dimensinya yang tergolong besar pada masanya, dan bodynya yang maskulin membuat citra Terrano sebagai lambang kemacoan (Mungkin karena pada jaman itu belum ada Pajero Sports). Namun pada jaman susah waktu itu impian tetang Terrano hanya menjadi harapan kosong. Kemudian pada September 2004 waktu nonton film Ada Hantu di Sekolah melihat lagi mobil ini yang dipake rafi ahmad pada adegan kecelakaan di jalan tol. Ingatan tentang Terrano sebagai SUV impian sempat bangkit kembali setelah 6 tahun terpendam. Dan ternyata kekaguman tentang Terrano masih melekat dalam dan tetap merasa bahwa Terrano hanya impian kosong karena pada waktu itu mobil saya hanya Grand Civic.

Terrano 2003 body tetap sama, hanya beda bentuk grill, head lamp, dan bumper sudah berubah disain dan dibuat sewarna body yang menyatu dengan over fender.

Beberapa bulan lalu sempat melihat langsung Terrano pada waktu sama-sama servis di bengkel resmi, tetapi hasrat untuk memilikinya sudah tidak ada. Padahal untuk saat ini harga Terrano yang dulu pernah saya anggap sebagai SUV idaman sudah turun jauh dibawah angka 100jtan.

Entah apa yang terjadi sebuah misteri kehidupan sering membawa saya pada sebuah kondisi yang sangat mengidamkan sesuatu namun tidak mampu membelinya. Kemudian pada saat saya sudah mampu untuk membelinya tetapi hasrat itu sudah hilang.

20 Tahun Kemudian
Apa yang terjadi? Padahal si Terano 1997 tidak berubah, dari dulu sampai sekarang ya tetap seperti itu. Ciri khas kap mesin dengan sudut tajam di kedua sisi, bumper chrome, wheel base panjang, dan ban serep di belakang tanpa cover samakin menguatkan citra sebuah SUV sejati. Mungkin selera kita yang terlalu mudah berubah. Atau Terrano yang dulu menjadi impian saya sekarang sudah terlalu tua jadi meskipun mampu membelinya dengan harga yang sudah jauh lebih murah dibandingkan dulu tetapi sudah tidak menarik lagi karena sudah banyak SUV pembanding yang lebih bagus.

Terrano sekarang sudah tidak terlalu berkarakter seperti Terrano 1997 dengan body kotak yang keen look namun tetap terlihat berotot di sisi bagian fender. Bukan karena disainer Terrano yang sekarang kurang menarik mendisainnya tetapi karena jaman sudah berubah dan sudah banyak berkeliaran SUV lain dengan disain body beraneka bentuk tinggal pilih tergantung selera.

Sayangnya kini Terrano baru sudah tidak dipasarkan di Indonesia. Entah apa pertimbangan Nissan, kalo saya berpendapat jika ingin masuk Indonesia Terrano baru harus memersiapkan disain dan dimensi body yang sekelas dengan Isuzu MUX,  Chevrolet Trailblazer, Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, dan Ford Everest. Karena untuk kelas dibawahnya, Nissan sudah punya X Trail yang selama ini terbukti mampu bersaing dengan Honda CRV, dan Suzuki Grand Vitara.

Terrano 2016


Minggu, 18 Juni 2017

Komparasi bagasi LCGC 7 Seater

Mirip mirip dengan ilkan Mini MPV sejuta umat yang katanya bisa muat 4 galon air minum. Untuk menunjukkan keluasan bagasi Sigra Calya tetap menggunakan ukuran galin air minum yang sudah terlanjur populer. Air minum memang penting, selain untuk menjaga metabolisme tubuh, meningkatkan fokus, juga bisa digunakan untuk standar keluasan bagasi sebuah mobil.

Bagasi Calya dan Sigra bisa MUAT TIGA galon air munum dan masih ada sisa ruang untuk barang lainnya.

GO plus adalah LCGC 7 seater pertama yang hadir di tahun 2014 dan sudah 2 tahun lebih menguasai pangsa pasar LCGC 7 seater. Beruntung bagi Datsun karena selama dua tahun lebih menguasai pasar sendiri tanpa kompetitor. Namun masa emas GO plus segera berakhir setelah Astra resmi melaunching duo LCGC 7 seater yang sebenarnya. Kenapa ada kata sebenarnya, karena selama ini GO plus tidak benar benar 7 seater. Atau lebih terpatnya 7 seater yang dipaksakan karena sejatinya kapasitas angkut penumpang GO plus hanya 5 orang dewasa plus 2 anak anak. Atau lebih tepa jika disebut LCGC 5 seater plus 2.


Tidak mau kalah, bagasi GO plus juga bisa MUAT TIGA pasang sepatu dan masih ada sisa ruang untuk barang lainnya.

Kehadiran Calya Sigra langsung bedampak besar bagi penjualan GO plus karena dilihat dari banyak sudut pandang duo LCGC Astra tersebut tetap lebih unggul. Satu satunya keunggulan GO plus dibanding dua Astra adalah harga jual yang jauh lebih murah. Apapun itu pada tulisan saya kali ini tidak akan membandingkan ketiga LCGC tersebut dari parameter lain lain. Saya hanya membandingkan dari sisi luas bagasi dan hasilnya adalah GO plus paling minimal bagasinya. Dari foto di atas terlihat jelas bahwa sisa ruang antara jok paling belakang dengan pintu bagasi hanya cukup untuk menyimpan sepatu. Celah inipun hanya tersedia di bagian bawah, karena bagian atsanya habis kena sandaran jok belakang yang hampir nempel ke pintu bagasi.

Sabtu, 17 Juni 2017

Kejayaan Masa Lalu yang Hilang ditelan Jaman

Taft F50 bermesin diesel 4 silinder segaris Indirect Injection 2.5l (2.530cc)

Masa kejayaan Taft dimulai dari F10. F10 masuk Indonesia pertama kali pada tahun 1976 dengan mesin bensin 958cc pembulatan 1.0L bertransmisi 4 tingkat percepatan. Disainya masih culun sesuai dengan mesinya yang kecil. Namun pada generasi berikutnya mesin bensin tersebut ditingkatkan menjadi 1.6L yang bertenaga 79 HP. Taft jenis ini dikenal dengan nama Taft F20, namun Taft jenis ini tidak masuk ke Indonesia.

Taft F10 bermesin bensin 1.0L

Sebelum lebih jauh ke generasi GT mari kita bahas generasi awal cikal bakal mobil badak ini yang paling poluler adalag F50. Disainnya kotak, kalo dari belakang pintunya dua yang tidak simetris karena bagian kanan lebih lebar. Beberapa daerah menyebut taft jenis ini sebagai Taft Lemari karena pintu belakangnya memang mirip lemari. Namun dibeberapa daerah disebut juga Taft Kebo karena tenaga mesin dan body tebalnya yang sekuat deokor Kebo (Kerbau).

Taft F50 Hard Top Tahun 82 standar

Taft F50 Soft Top, type kanvas atau di Indonesia dikenal dengan sebutan Taft Hunter.

Kemana perginya mobil keren ini. Saya teringat pada masa lalu, naik Taft GT bagi anak muda adalah seatu kebanggaan yang membuat seperti apapun orang yang mengendarainya terlihat macho. dengan varian lain bernama Rocky yang pada waktu itu terkenal sebagai SUV yang dipakai sebagai mobil dinas pejabat. Tidak dapat dipungkiri bahwa nama besar Taft pada awal tahun 90an sanggup membawa Daihatsu menjadi btrand yang cukup diperhitungkan. Walaupun mobil Daihatsu lainya tidak begitu diperhitungkan oleh konsumen dalam negeri. Bayagkan pada tahun 90an daihatsu tanpa Taft. Jika Daihatsu pada masa itu hanya menjual Zebra yang hanya menjadi mobil kelas dua setelah Suzuki Carry. Hanya menjual Charade dan Classy yang kurang laku. Hanya jual puck up yang kondisinya selalu kalah sama Carry dan T120SS.


Taft Independent F73

Rocky Independent F78 versi luar negerinya diberi nama Fourtrak.

Diakui atau tidak, generasi Taft dengan varian Rocky, Hiline, dengan Type GT, GTL, dan GTS atau pilihan mesin bensin Ferosa, Megatop, atau SL telah berjasa besar bagi keberlangsungan hidup brand Daiharsu pada tahun 90an. Sayangnya setelah tahun 2006 mobil ini hilang dari pasaran dan sudah tidak diproduksi lagi.

Tetapi mengapa, Taft yang begitu hebat pada masanya kini telah tiada. Daihatsu seolah menengelamkan type ini dan digantikan dengan SUV, maksud saya Mini SUV bernama Taruna dan kini Terios. Terios yang sekarang tetap saja bukan penganti Taft menurut saya. Karena konsep Taft series adalah Real SUV yang tangguh sedangkan Terios yang sekarang hanya Mini SUV.


Terios Black Editions 2017

Terios tetap tidak bisa melanjutkan kejayaan Taft karena beda kelas, kalah tangguh, dan namanya kalah bersinar dibanding Taft. Dan biar bagaimanapun juga Terios tidak akan mendapatkan jati dirinya, dia tetaplah akan menjadi bayang bayang Rush selamanya. Bagi yang pernah merasakah naik Taft pada tahun 90an tetap beda kelas dibandingkan dengan naik Terios jaman sekarang.

Sangat disayangkan baik dari segi disain, mesin, dan nama besarnya Taft jika harus hilang begitu saja. Dulu disaat mesin diesel belum begitu diterima masyarakat Indonesia, Taft sudah punya mesin diesel yang tebukti badak. Tapi mengapa sekarang justru diesel sudah diterima dan bahkan menjadi trendsetter justru daihatsu tidak memproduksi mobil bermesin diesel yang sanggup melanjutkan nama besar Taft. Tapi lagi lagi Daihatsu adalah sebuah brand yang beruntung. Setelah Taft series yang menjadi tulang pungung kehidupan Daihatsu kala ini mati ada Type baru yang menjadi penyelamat Daihatsu yaitu Grand Max.

Puluhan tahun Daihatsu tidak pernah berhasil mempunyai mobil niaga yang tangguh. Namun setelah ada Grand Max yang mengukir prestasi penjualan luar biasa nama Daihatsu kembali bersinar. Ketangguhan Grand Max dengan segala kelebihannya bukan hanya mengalahkan penjualan Suzuki Pick Up yang dari dulu selalu mengukir angka penjualan di atas Zebra tetapi juga mulai mengeser pangsa pasar L300 yang sejak jaman purba sudah punya segmen khusus yang sulit digeser.

Apapun itu alasannya, menurut saya hilangnya Taft series adalah sebuah kehilangan besar bukan hanya bagi Daihatsu tapi bagi para pecinta Taft Series di Tanah Air.

Jeep adalah saksi Sejarah

Jeep adalah brand yang legendaris dan mendunia sekaligus saksi sejarah


Di Indonesia ketika kita menyebut Jip sudah identik dengan SUV. Bukan sekedar sebutan atau bahkan sudah menjadi paradigma yang berlaku umum, bahkan di BPKB terdapat pilihan Jeep untuk menerangkan sebuah type SUV. Seperti hanya Odol yang awalnya adalah sebuah brand pasta gini dan hingga kini odol sering disebut orang sebagai penganti kata pasta gigi. Seperti Sanyo sebagai kata ganti pompa air, dan Rinso sebagai kata ganti deterjen, dll.



Jeep sendiri adalah hasil penyebutan kata dari GP yang awalnya sebuah singkatan GPV (General Purpose Vehicles) yang jaman sekarang lebih dikenal dengan sebutan SUV (Sport Utility Vehicles).

Jeep adala hsebuah brand yang mendunia, sebuah brang yang menjadi saksi sejarah. Karena awalnya (Tahun 1940) Jeep diproduksi hanya untuk keperluan perang sebagai kendaraan tentara penganti kuda.

Mobil Jeep pertama adalah produksi American Bantam dengan Type Bantam BRC. Diproduksi atas pesanan dari Tentara Amreika untuk kebutuhan perang. Karena sebagai kendaraan perang makan syaratnya mobil Jeep harus kuat diajak off road, wheel base pendek, dimensi kecil agar lincah dan tahan terhadap segala kondisi medan. Tetapi karena pada waktu itu American Bantam dianggap tidak mampu memenuhi quota awal sebesar 4.500 unit produksi maka akhirnya produksi mobil dengan basic chasis Bantam diproduksi juga oleh  Willys Overland dan Ford yang masing masing diminta untuk memproduksi 1.500 unit untuk Tentara Amerika.

Bantam BRC40

Willys MA

Ford GP

Bantam BRC40, Willys MA, Ford GP semua dari bassic chasis American Bantam namun disain bodynya agak berbeda sesuai dengan disainer pabrikan masing masing. Namun setelah diuji di medan perang yang paling disukai oleh Tentara Amerika adalah Willys karena mesinya yang tangguh dan mampu menjawab kebutuhan perang di kala itu.

Willys MB

Disain inilah yang paling disukai dan akhirnya dipatenkan oleh Willys Overland dan diproduksi dalam jumlah banyak untuk Tentara Amreika. Dan pada disain ini Ford juga kebagian tender untuk membuat yang sama persis seperti Willys MB dan diberi nama Ford GPW

Ford GPW

Bentuk grill legendaris Jeep pada awalnya diciptakan oleh Ford dengan bentuk lubang berjajar berjumlah 9. Namum kemudian dipatenkan oleh Willys dengan bentuk yang sama tetapi hanya 7 lubang.

Pada tahun 1945 pada saat Indonesia Merdeka diawali sebuah produksi masal sebuah Jeep yang kini dikenal dengan sebutan CJ singkatan dari Civilian Jeep. Ini adalah Jeep untuk rakyat umum pertama yang diproduksi dengan tetap menggunakan chasis seperti Military Jeep. Varian CJ yang paling terkenal sampai saat ini adalah CJ7 yang menjadi awal popularitas Jeep sebagai SUV legendaris. CJ7 pada masanya adalah sebuah lambang dari SUV sejati.

Pada tahun 1953 Perusahaan Willys Overland dijual ke Kaiser Motor milik Henry J Kaises. CJ7 dan beberapa generasi CJ lainnya adalah sebuah mobil yang lahir dari Kaiser Motor. Pada tahun 1970 Kaiser menjual perusahaanya yang sudah berubah nama menjadi Kaiser Jeep Corp kepada American Motor Corp [AMC] yang akhirnya AMC dibeli oleh Chrysler.

Pada tahun 1986 diproduksi Jeep Wrangler sebagai penerus CJ7. Seperti umumnya mobil pertengahan 80an disain lampu kotakpun diterapkan pada Jeep macho ini. Mungkin pada tahun itu disain lampu kotak lagi hit sehingga tidak disebut keren mobil jika lampunya belum kotak. Tetapi menurut pandangan mata saya lampu kotak di grill Jeep keturunan CJ agak terligat aneh (Semoga pendapat saya salah). Tetapi memang benar pada tahun 1996 muncul model terbari berseri TJ dengan fokus utama melengserkan lampu kotak dan diganti menjadi lampu bulat sampai dengan generasi Rubicon yang sekarang.

Jeep CJ7
  
Jeep Wrangler

Jeep TJ

Walaupun sebagian orang berpendapat bahwa disin TJ adalah yang paling indah, namun saya berbeda. Menurut saya disain paling keren adalah generasi JK. TJ mungkin keren tapi keren pada jamannya, dan untuk saat ini menurut saya yang paling keran adalah JK dengan long wheel base membuatnya jadi lebih berwibawa. Sepeti awalnya Jeep jenis ini diproduksi untuk keperluan perang, JK yang sekarang juga banyak digunakan dikalangan Militer Indonesia sebagai kendaraan dinas.

Jeep JK atau lebih populer disebut RUBICON

Demikian tentang sejarah brang mobil paling poluler bernama Jeep atau orang Indonesia biasa menyebutnya Jip. Saking polulernya sampai sampai SUV merk lain juga disebut Jip.


 Entah ini menurut pendapat pribadi atau pendapat unum, Jeep dengan disain paling cantik adalah generasi JK.

Mini SUV yang satu ini juga keren, tapi ini bukan Jeep. Mungkin di Indonesia ini sudah biasa disebut Jip tapi tetap bukan Jeep. Karena mobil ini adalah Jipny yang dulu pernah poluler sebagai kendaraan Compact All Terain Off Roaad pada masanya. Seiring berubahnya jaman sekarang ini Jipny, maksud saya Jimny SJ410 sudah masuk dalam kategory mobil classic yang kembali populer karena banyak diincar para kolektor.

Jimny SJ410 dengan gril custom 7 lubang dan lampu bundar tetapi ini bukan Jeep.

Jeep tetap yang paling populer di kalangan mobil SUV. Terutama untuk jenis MPV berkonde, Jeep seperti sudah melekat dibenak orang Indonesia sebagai SUV. Gril 7 lubang yang dulu pernah dipatenkan oleh Willys kini banyak menjadi acuan modifikasi grill custom untuk menjadikan SUV terlihat lebih maskulin
Daihatsu Taft 82 terlihat maskulin dengan gril custom 7 lubang dan lampu bundar. 



Selasa, 13 Juni 2017

Suzuki IGNIS: Mobil Masa Kini yang Berusaha Membawa Kenangan Masa Lalu (Retro)

Suzuki IGNIS
Disain depan terlihat bagus dengan fitur-fitur mobil masa kini namun kental nuansa retro

Pertama kali melihat gambar Suzuki Ignis di brosus pada waktu pameran mobil di MOG saya sempat tertarik. Tertarik akan sebuah sosok mini X-Over yang dalam imajinasi saya adalah sosok mobil kekar dengan dimensi setara Chevrolet Trax.

Sebulan kemudian saya baru melihat dan menyentuh si IGNIS dalam wujud aslinya. Benih benih cinta yang sempat muncul akibat godaan gambar brosur langsung sirna begitu saya melihatnya langsung di depan mata.

Ternyata ini mobil kecil banget, karena memang dari harganya tidak untuk segmen yang harus bersaing dengan Chevrolet Track. Salah persepsi dari sudut pandang dimensi berusaha saya lupakan. Sekarang kita bahas dari sisi disain.

Semua orang beranggapan bahwa semua mobil baru itu bagus. Bagus kerena disainnya yang baru dan belum pernah ada. Tapi bicara soal Ignis, menurut pandangan mata saya disainnya masih jauh dari kata bagus (Ini menurut saya pribadi) karena selera masing-masing orang pasti berbeda. Disainnya terlalu biasa untuk ukuran mobil keluaran 2017 yang biasanya sudah bernuansa futuristik, smooth, indah, cantik, maskulin, berkarakter, atau minimal good lookinglah.

Reinkarnasi Suzuki Fronte dalam bentuk Mini X-Over

Dari samping disainya sangat kaku, bagian depan agak terlihat modern karena ada sisi floating roof yang berusaha ditampilkan oleh disainernya. Tapi, di bagian belakang sangat terasa aneh menurut pandangan mata saya. Kaku, cenderung dipaksakan, dan ehmmm... ya sudahlah. Pada bagian samping belakang terdapat 3 stripe mirip logo Adidas, tapi bagi yang mengerti sejarah mobil, ini bukan Adidas. Suzuki berusaha memunculkan aura classic suzuki fronte dengan tujuan... ehm... entah apa. Ada sisi menarik pada celah antara fender depan dengan kap mesin. Sebuah celah yang sangat legendaris yang membuat saya menemukan karakter maskulin City SUV keluaran Suzuki. Sama seperti yang terdapat pada generasi SEV tahun 90an (SEV : Sidekirt - Escudo - Vitara) yang legendaris. Bahkan sampai dengan generasi Grand Vitara (Mobil Suzuki yang disain bodynya membuat hati bergetar) celah legendaris ini tetap dimunculkan. Tapi entah mengapa sebuah disain celah yang sudah terbukti bagus mulai dari generasi SEV tahun 90an sampai dengan Grand Vitara masa kini terlihat biasa saja ketika diaplikasi di Ignis.

Kesimpulan soal disain:
Depan     : Bagus, modern, sedikit tersirat nuansa retro
Samping  : Retro, agak aneh
Belakang : No Coment!

Sebenarnya Ignis adalah sebuah mobil masa kini dari sisi fitur. Hal itu terlihat jelas dari bentuk handle pintu khas mobil masa kini, keyless entry, engine start/stop button, dan fitur-fitur canggih lainnya.

Sekarang kita bahas soal interior.

Interior terlihat modern namun tetap ada aura retro dengan munculnya panel sewarna body.

Banyak terobosan baru yang dimunculkan oleh Suzuki pada Ignisnya. Sentuhan panel interior sewarna body semakin menguatkan nuansa classic pada Ignis. Paling menarik pada Head Unit yang terlihat premium seperti mobil-mobil baru jaman sekarang. Namun sayangnya Head Unit jenis ini tidak diaplikasi pada semua type, untuk type menengah dan bawah tetap mengunakan HU konvensional yang agak aneh. Panel AC yang disainnya aneh (Aneh karena jarang dimiliki mobil pada umumnya tapi menurut saya ini bagus). Kualitas doortrim dan sambungan antar dasboard terdapat celah yang tidak rata kerengangannya (Ada bagian yang rapat, agak renggang, bahkan ada juga yang renggang banget), hal ini biasa kita dapati pada mobil mobil yang diproduksi di India. Menurut saya tidak begitu bermasalah, karena untuk sebuah mobil masa kini overall kualitasnya sudah cukup caik jika dibandingkan dengan harganya.

Demikian review saya untuk Suzuki Ignis, mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan. Jika hal itu berkaitan dengan disain abaikan saja karena sangat subyektif yang masing-masing orang pastinya berbeda.

Terima kasih.

Jumat, 09 Juni 2017

Mengganti Baterai Reemote CR2032 3 Volts



Bagi yang datGOnya sudah berumur diatas 1 tahun, pasti akan ngalami baterai habis ketika akan membuka pintu mobil menggunakan reemote. Akhirnya Anda terpaksa membuka pintu secara manual dengan kunci. Dan pada saat Anda mencoba mencalakan mesin pastinya alarm berbunyi meraung raung dan bisa menjadi pusat perhatian.

Jika hal tersebut terjadi apa yang harus Anda lakukan?

Wajib dilakukan adalah segera mengganti baterai reemote dan menonaktifkan alarm dari reemote. Namun kendalanya biasanya tidak semua dari kita mempunyai baterai cadangan di mobil.


  1. Maka yang biasa saya lakukan adalah membuka kap mesin kemudian mencabut soket kabel ke arah klakson. Masalah selesai (sementara) mobil dapat digunakan menuju toko jam terdekat untuk beli baterai. Namun pda kondisi tersebut lampu hazard masih menyala sehingga menyulitkan pada saat Anda akan belok karena lampu sein akan dikacaukan oleh hazard yang terus menyala.
  2. Langkah kedua pergi ke toko jam naik mobil lain, atau paling gampang naik grab sementara mobil tetap parkir dirumah. Namun jika kondisi abis baterai ini terjadi di tempat umum maka harus lebih berhati-hati karena meninggalkan mobil di parkiran umum tentunya beresiko.
  3. Atau coba langkah ketiga ini (saya sendiri belum pernah mencoba) yaitu dengan cara membuka pintu secara manual menggunakan kunci kontak. Lalu masukan anak kunci ke lubang starter. Kemudian putar bolak-balik kunci kontak dari posisi ACC ke ON sebanyak 10 kali secara cepat dan konstan. Untuk lebih jelasnya Anda dapat membacanya langsung pada web sumbernya.


Silahkan Anda pilih cara 1 sampai 3 tergantung dari situasi pada saat kondisi tersebut terjadi.

Cara Mengganti Baterai Reemote datGo

  1. Beli baterai jam ukuran/type CR2032 3 Volts
  2. Buka cover reemote dengan melonggarkan 4 baut dengan screwdriver (obeng) + berukuran kecil.
  3. Setelah Cover terbuka lepaskan baterai lama dari rangkaian
  4. Langkah selanjutnya memasang baterai baru seperti urutan foto di bawah ini.





Setelah baterai terpsang, silahkan Anda rangkai kembali cover reemote dan reemote siap digunakan.


Untuk menghindari kehabisan baterai reemote seperti kondisi di atas, ada baiknya Anda kenali kondisi baterai yang sudah mulai lemah. Pada kondisi ini Anda dapat mengganti baterai tersebut pada saat reemote masih berfungsi sehingga tidak sampai reemote mati sama sekali. Ciri-ciri baterai reemote mulai lemah adalah sebagai berikut:

  1. Reemote tidak spontan
  2. Reaksi lemah, kadang harus dipencet beberpa kali baru berreaksi.
  3. Jarak jangkauan menurun.