Selasa, 19 Maret 2019

Body mana yang paling fenomenal?

Saya sedang berbicara tetang sebuah Grand Livina.

Pada saat Grand Livina pertama kali muncu di Indonesia masih sepi peminat. Fokus utama masyarakat pada waktu itu masih tertuju pada duo Astra yang sampai sekarang masih jadi perbincangan itu. Jadi perbincangan kenapa bodynya tetap jadul dan tidak segera meluncurkan fersi All New. Oke, kita kembali ke si Lina, eh maksud saya Livina. Livina generasi pertama dipasarkan di Indonesia sejak 2006 dengan menggunakan body yang sama samapi tahun 2018. Cukup lama bertahan dengan body estate sampai akhirnya discontinue pada tahun 2019. Meskipun body Grand Livina tidak terlalu memukau tetapi suspensinya bisa diandalkan. Kenyamanan kabinya lebih bisa diandalkan dari pada Avanza Xenia.

Basic body 2006 (Generasi Pertama)
Di generasi pertama ini menurut saya tidak ada yang menarik. Sebagai pengamat body (Lebih spesifik pada Body Mobil), disain dan grafis body mobil ini tergolong biasa saja. Bentuk secara keseluruhan lebih mirip Estate dari pada Low MPV. Saya paling tidak suka dengan bentuk Spion dan bumper pada generasi pertama ini, tapi itu bisa dimaklumi karena tidak ada yang sempurna untuk sebuah disain perdana sebuah mobil. Dan kompetitor di jaman ini juga tidak lebih baik dari pada Livna.

Face lift pertama 2011
Ini ujian, dilarang contekan!

Pada edisi face lift ini Livina tampil lebih cantik. Disainer dari NMI sangat cerdas merubah bentuk grill dan bumper yang membosankan pada generasi sebelumnya menjadi lebih enak dilihat. Bentuk grill bawah menyerupai bentuk bumper Veloz generasi tahun 2012. Saya jadi curiga, siapa yang mencontek siapa dalam hal ini. Livina facelift muncul di akhir 2011, Velos muncul pada tahun 2012, silahkan analisa sendiri. Intinya saya ingin menyampaikan pujian pada disainer yang telah berhasil merubah bentuk wajah si Livina menjadi lebih menentrankan hati. Sayangnya bentuk spion yang aneh itu tidak sekalian diganti. Seperti sebuah kecantikan yang ternodai dengan adanya satu bagian kecil yang tidak diperhatikan.

Face lift kedua 2013 (All New Grand Livina)
Akhirnya di face lift kedua ini spion yang sudah lama menjadi catatan negatif buat sebagian orang diganti dengan disain baru yang lebih sesuai dengan ekspektasi. Disain spion baru ini menurut saya bagus, lebih bagus dari mobil apapun di kelas Low MPV, bahkan lebih bagus dari bentuk spion New Grand Livina 2019. Disainer MNI cukup cerdas mensiasati body lama dengan minor change bisa berubah "seolah olah" body baru. Pada bagian depan yang dirubah adalah vender kanan kiri, haed lamp, gril dan bumper. sementara bagian belakang terjadi perubahan pada pintu bagasi dan disain stop lamp menjadi horizontal. Sektor body lain tidak berubah, hanya ada sentuhan body molding dan aero kit yang disesuaikan. Cerdasnya face lift kedua ini tanpa merubah kap mesin seperti yang dilakukan pada Innova face lift 2012 (GNKI), jadi jika Anda ingin melakukan upgrade dari Livina generasi pertama bisa lebih berhemat.

Face ligt ketiga 2016
Ini adalah face lift terakhir sebelum discontinue. Seperti mengulang proses face lift pertama, yaitu hanya dengan memperbaiki disain Grill dengan garis lebih tegas dan bumper dangan garis lebih tajam. Menurut saya facelift ketiga ini tidak begitu memukau, karena basic facelift 2013 sudah cukup sempurna. Tapi sekali lagi saya beri pujian atas keberhasilan disainer NMI mencitrakan body lama (2006) menjadi wajah baru yang sesuai jaman.

All New Grand Livina 2019
Inilah si kembaran Xpander yang sempat menjadi perbincangan di kalangan pengamat Otomotif tanah air. Tampilan belakang tidak berbeda dengan Xpander. Karena basis body yang sama, kesan gagah dan futuristik terlihat jelas menguatkan sebuah Low MPV masa kini yang cenderung bergaya city SUV.
Harapan saya, wajah Grand Livina aka nseperti ini. Terlihat gagah dan futuristik penuh garis tegas yang membuat Emblem NISSAN ini dalam bayang bayang kuat Xpander.
Tapi apa hendak dikata, ternyata wajah baru Livina diluar dugaan, NMI mendisain ulang bentuk gril, bumper, dan head lamp Livina menjadi lebih kalem, lebih santun, dan aura radikal dan futuristiknya seolah tertutupi. Entah disengaja atau tidak yang jelas NMI ingin mempunya ciri khas tersendiri dan berusaha menonjolkan keNISSANannya.
Mungkina niat NMI ingin menghapus nuansa sporty yang terlalu futuristik dalam mendisain wajah baru Livina ini. NMI ingin menampilkan wajah elegant dan berwibawa, tapi ubahan bentuk head lamp, grill, dan bumper justru membuat karakter asli mobil ini luntur. Satu satunya hal yang lebih baik dan saya apresiasi dari Livina dibanding Xpander hanyalah bagian Fog lamp/DRL.

Semua konten dalam artikel ini berdsarkan pendapat pribadi yang sangat Subyektif. Perbedaan pedapat silahka nsampaikan dalam kolom komentar. Terima kasih.