Senin, 08 Juli 2019

Innova Diesel 2.5 apakah aman menggunakan Bio Solar?

Sebuat pertanyaan yang sering saya dengar di kalangan pengguna Innova Diesel maupun yang baru akan membeli Innova diesel adalah "Apakah aman menggunakan Bio Solar?".


Kandungan Sulfur dalam bahan bakar Diesel sesuai web site Pertamina adalah sebagai berikut:
  1. Pertamina Dex. Pertamina Dex dilengkapi dengan lubricity dananti foaming of gas. Sangat disarankan untuk kendaraan diesel, terutama mesin diesel modern berteknologi Common Rail System yang memang membutuhkan bahan bakar prima dan berkualitas tinggi. Dengan kandungan sulfurnya yang rendah (kurang dari 300 ppm) dan dengan angka cetane 53 serta telah memenuhi standar Euro 3, menjadikannya sejajar dengan bahan bakar diesel premium kelas dunia.
  2. Dexlite. Merupakan varian bahan bakar diesel terbaru dari Pertamina yang diluncurkan pada tanggal 15 April 2016. Dexlite, member terbaru dari Dex Series, memiliki angka cetane minimal 51 dan mengandung Sulfur maksimal 1200 ppm. Dexlite sangat cocok bagi Anda yang menginginkan bahan bakar diesel yang bertenaga untuk mobil diesel Anda namun dengan harga yang terjangkau.
  3. Bio Solar. Merupakan bahan bakar diesel dengan angka cetane 48 sesuai untuk kendaraan bermesin diesel dengan teknologi lama dengan kandungan sulfur 2500 ppm.
PPM adalah singkatan dari part permillion yang berarti porsi (bagian) dari satu juta misalnya kandungan Sulfur dalam satu juta unit Solar. Jika diprosentasekan maka kandungan sulfur dalam bahan bakar Diesel adalah Sebagai Berikut:
  1. Pertamina Dex 300 ppm. 300/1.000.000 = 0,03%
  2. Dexlite 1200 pp. 1200/1.000.000 = 0,12 %
  3. Bio Solar 2500 ppm. 2500/1.000.000 = 0,25%
Nilai cetane adalah kemampuan suatu bahan bakar untuk mempersingkat delay ignition (penundaan pembakaran) . Delay ignition adalah jarak waktu antara pemasukan/injeksi bahan bakar oleh injektor dengan dimulainya bahan bakar tersebut terbakar. 

Cetane Number merupakan angka jumlah C16 di dalam diesel, kandungan C16 yang banyak maka solar akan semakin mudah terbakar. C16 adalah salah satu kandungan di dalam bahan bakar solar, yang terdiri dari C14 sampai dengan C21.

Untuk Innova 2.5 dan 2.4 apakah aman menggunakan Bio Solar?

Mengutip pernytaan Iwan Abdurahman, Technical Service Division, Workshop Department, General Repair Section PT Toyota Astra Motor di Bedugul, Bali, Kamis (3/12/2015) kepada Mobil 123. "Kijang Innova diesel bisa 'minum' solar biasa. mobil ini tak masalah mengkonsumsi solar biasa, meski performa maksimal tak bisa didapat.

Hal senada disampaikan oleh Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat. Menurut Sapta “Apabila di luar kota tidak tersedia bahan bakar yang baik, maka tidak masalah pakai yang di bawah rekomendasi, tetapi dengan catatan setelah itu langsung diisi lagi dengan BBM yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan”.

Sesuai dengan pendapat ahli di atas, Innova 2.4 tetap bisa mengkonsumsi Bio Solar. Meskipun tidak direkomendasikan untuk pemakaian jangka panjang. Dampak yang terjadi berupa penurunan performa dan umur pakai filter solar. Dampak lain yang mungkin timbul jika menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur terlalu besar adalah kebersihan emisi gas buang yang tentunya merupakan refleksi dari kondisi di dalam ruang bakar.

Kali ini saya akan lebih spesifik membahas Innova D4D 2.5

Kebanyakan Innova Diesel generasi pertama tidak masalah jika mengkonsumsi Bio Solar namun tetap tidak akan mendapatkan performa yang maksimal. Sebagai contoh beberapa Innova Diesel dan Hi-Lux yang digunakan untuk operasional perusahaan tempat saya bekerja, sudah sejak tahun 2012 (7 tahun) menggunakan Bio Solar. Diimbangi dengan perawatan rutin di bengkel resmi, kondisi mesin mobil mobil tersebut masih baik baik saja.

Pengalaman pribadi saya menggunakan Innova D4D 2.5 edisi facelift (Sebelum GNKI) juga aman aman saja menggunakan Bio Solar. Tetapi pemakaiannya bahan bakarnya saya kombinasi, jika untuk rute dalam kota menggunakan Dexlite, sedangkan rute luar kota menggunakan Bio Solar. Pertimbangan saya saat rute luar kota mobil lebih banyak dipacu dengan RPM menengah dan akselerasi maksimal sehingga residu di dalam ruang bakar dan saluran gas buang dapat terdorong keluar dan tidak menjadi endapan jelaga. Situasi berkendara di dalam kota jelas berbeda, lebih banyak terjebak kemacetan dan penggunaan mesin pada RPM rendah sehingga kemungkinan residu pembakaran yang akan terjebak di dalam ruang bakar dan saluran gas buang leibih tinggi.

Hal penting yang harus diperhatikan adalah perawatan rutin berupa panggantian oli dan filter sesuai jadwal. Selain Kwalitas bahan bakar, kwalitas sparepart yang digunakan juga mempengaruhi umur
pakai sparepart. Sparepart fast moving yang mempunyai relefansi pada sistem bahan bakar adalah Flter Solar dan Fiter Udara. Silahkan perhatikan prosedur dan jangka waktu penggantianya untuk mendapatkan performa mesin yang terjaga meskipun bahan bakar yang digunakan bukan bahan bakar berkualitast tinggi.

Kondisi yang mudah dikenali jika penggunaan Bio Solar berdampak negatif pada mesin adalah sebagai berkut:
  1. Tarikan mesin menjadi berat
  2. Knalpot berasap tebal
  3. Konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Jika hal tersebut terjadi, lakukan servis berkala pada bengkel yang recomended untuk dilakukan pembersihan dan penggantian filter filter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar