Saya ucapkan selamat atas launching Datsun Cross pada tanggal 18 Januari 2018. Tiga tahun publik menunggu, akhirnya muncul juga produk masal dari sebuah conceptcar tiga tahun silam. Agar kita tidak lupa, berikut ini saya tampilkan kembali foto Datsun GO Cross yang pertama kali dipamerkan di Tokyo Motor Show 2015. Kemudian ditampilkan lagi di Indonesia saat GIIAS 2016.
Publik terlanjur mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap disain masa depan Datsun (pada masa itu). Dalam benak kami terbayang sebuah compact crossover sejati dengan body baru dan belum pernah ada di Indonesia bahkan di Dunia. Disain stop lamp dengan lekukan yang terlihat dewasa menambah kesan padat pada body bagian belakang dan menyatu dengan disain body secara keseluruhan. Sehingga keseluruhan body Datsun GO Cross Concept (Namanya pada saat itu) tampak atraktif, mewah, dan penuh dengan nuansa futuristik.
Namun kenyataan yang ada adalah sebuah mobil lama (Datsun GO+) yang didandani dengan ubahan pada headlamp, bumper depan-belakang, velg, spion, dan spoiler. Sementara aksesoris minor lain hanya tempelan untuk menjadikanya mirip dengan Datsun GO Cross Concept. Seperti apapun dibuat mirip tetap saja ini adalah sebuah Datsun GO+ yang sudah beredar di jalan raya sejak 2013, sudah 5 tahun dan publik sudah mulai jenuh dengan disainnya. Kebanyakan yang belum punya jenuh dengan disainnya, sebagian yang sudah punya seperti saya sudah mulai jenuh dengan kondisi interiornya yang kurang proper dan sempit. Mungkin karena konsepnya adalah LCGC jadi jok yang tidak proper dan kabin semit seolah menjadi alasan untuk sebuah keterbatasan itu. Namun LCGC lain tidak begitu, LCGC lain benar-benar 7 seater dan orang dewasa bisa duduk layak di dalam kabinnya.
Satu hal yang membanggakan adalah Datsun Cross ini "katanya bukan LCGC", mari kita komparasikan mobil yang "katanya bukan LCGC" ini dengan mobil lain yang jelas-jelas LCGC. Harapan saya yang "katanya bukan LCGC" mendapat point lebih karena pembandingnya hanyalah mobil LCGC.
Mesin
Datsun Cross (BUKAN LCGC) mesin HR12DE, 1.198cc, 3-silinder. Versi transmisi manual 5-percepatan, menghasilkan tenaga 68 PS, namun untuk Cross CVT tenaganya lebih besar 78 PS. Besar torsi semua sama, 104 Nm.
Toyota Calya (ASLI LCGC) mesin 3NR, 1.197 cc dengan 4-silinder. Dilengkapi teknologi Dual VVT-i yang mampu menghasilkan semburan tenaga 88 Ps setiap putaran 6.000 rpm dan mampu mencapai torsi 104 nm pada putaran mesin 3100 Rpm.
Fakta 1 : Mobil LCGC dibekali mesin 4 silinder yang tentunya lebih stabil dan halus. Getaran pada saat mesin idle dan AC dinyalakan tentunya akan lebih lembut dari pada mesin 3 silinder milik Mobil Bukan LCGC).
Disain body
Masalah disain body tidak bisa kita nilai karena bisa bersifat sangat subyektif. Masalah disain berhubungan erat dengan selera jadi sebagus apapun sebuah disain jika tidak sesuai dengan selera seseorang ya bisa dibilang tidak bagus. Begitu pula sebaliknya, sejelek apapun disain sebuah mobil tapi jika sesuai dengan selera seseorang maka bisa dibilang bagus. Jadi, masalah disain saya tidak akan komentari.
Akomodasi:
Interior Mobil Bukan LCGC kapasitas tempat duduk 5 dewasa +2 anak
Interior Mobil LCGC kapasitas tempat duduk 7 orang dewasa
- Jok depan : Relatif sama, tidak saya bahas.
- Jok row2 : Mobil LCGC joknya tebal, bisa dilipat 60:40, bisa sliding, space kepala dan kaki layak untuk orang dewasa, ada sabuk pengaman 3 titik untuk 3 orang, ada headrest yang proper untuk 3 orang, kemiringan sandaran bisa disesuaikan. Sementara Mobil yang "katanya bukan LCGC" joknya tipis, tidak bisa dilipat 60:40, kalo mau melipat harus menarik 2 tuas di kanan dan kiri secara bersamaan (sangat merepotkan), tidak bisa sliding, space kepala dan kaki cukup untuk orang dewasa, ada sabuk pengaman 3 titik untuk 2 orang, tidak ada headrest yang proper untuk orang dewasa, kemiringan sandaran tidak bisa disesuaikan.
- Jok row3: Mobil LCGC ada headrest yang proper untuk 2 orang, ada sabuk pengaman 3 titik untuk 2 orang, space kepala bisa untuk orang dewasa, space kaki terbatas tapi bisa lebih lega jika penumpang di row2 mau sedikit memajukan kursinya. Sementara di Mobil Bukan LCGC tidak ada headrest sama sekali, tidak ada sabuk pengaman 3 titik, space kepala dan kaki tidak layak untuk orang dewasa. Dan akses untuk keluar masuk harus memaksa semua penumpang di jok row2 turun dari mobil karena jok row2 hanya bisa dilipat secara utuh.
Adjustable headrest selain untuk kenyamanan juga menunjang keselamatan jika terjadi benturan dari belakang.
Ketebalan, disain, opsi pelipatan dan kelengkapan jok Calya lebih manusiawi dibandingkan Cross. Bahkan tuas pengunci pintu terlihat lebih elegant dan aman dari pada tuas kunci Cross yang menonjol ala mobil jaman dulu.
Benigi kondisi jok row3 Cross, siapa yang rela duduk di sini berlama lama?
Fakta 2: Mobil LCGC bisa muat 7 orang dewasa, sementara Mobil Bukan LCGC hanya muat 5 orang dewasa. Itupun posisi duduk headrest dan sabuk pengaman tidak selengkap mobil LCGC. Akses keluar masuk kabin terutama di jok row3 lebih praktis mobil LCGC. Jok lebih tebal mobil LCGC. Dan faktanya memang Mobil LCGC mempunyai kabin lebih lega. Mungkin untuk orang yang mempunyai postur tertentu bisa juga kepalanya montok duduk di jok row3 Calya, tapi biar bagaimanapun tetap lebih manusiawai dibanding kondisi jok dan space Datsun Cross.
Dimensi
Mobil LCGC Calya panjang 4.070mm, lebar 1.655mm, dan tinggi 1.600mm
Mobil Bukan LCGC Cross panjang 3.995mm, lebar 1.670mm, dan tinggi 1.560mm
Fakta 3 : Calya Mobil LCGC lebih panjang dari pada Cross Mobil Bukan LCGC.
Body lama yang difacelift
Berikutnya mari kita telusuri apa sejatinya Datsun Cross ini. Ternyata bukan mobil yang sama sekali baru, tapi hanya facelift dari Datsun GO+. Berikut foto-foto yang membuktikan bahwa basic body Cross adalah GO+.
Headlamp Datsun GO : Lampu sein posisi di tengah dekat grill.
Headlamp Cross: Headlamp disain baru sudah dilengkapi DRL yang terintegrasi dan HID. Lampu sein pindah ke atas.
Meskipun disain headlamp baru, namum kap mesin masih tetap sama, fender kanan kiri juga tetap sama. Ubahan yang dilakukan pada sektor depan hanya headlamp dan bumper. Aksesoris lain berupa grill dan foglamp semua melekat di bumper, jadi jika bumpernya saja diganti maka akan langsung dapat semua dan tampilan GO+ langsung berubah menyerupai Datsun GO Cross Concept tiga tahun lalu itu. Lagi lagi hanya menyerupai, basic mobilnya tetap datsun GO+ yang LCGC itu.
Kiri Datsun Cross - Kanan Datsun GO Cross Concept
Dari potongan foto di atas terlihat jelas bahwa GO Cross berusaha menciptakan bentuk headlamp dan bumper depan yang menyerupai mobil konsepnya namun dibangun dari body Datsun GO+. Pada foto kanan terlihat kap mesin mobil konsep menyatu dari belakang sampai menyentuh gril. Namun pada foto kiri kap mesin terlihat terpotong pada bagian atas headlamp kemudian disambung dengan panel plastik yang menghubungkannya sampai ke grill. Mengapa harus disambung dengan panel plastik? Karena kap mesin dari GO+ yang apa adanya kemudian dipaksa menyatu dengan gril depan model baru yang menyatu dengan bumper. Headlamp meskipun sepintas sama namun berbeda, kita lihat lebih dekat sudut headlamp yang menempel pada fender. Pada foto kanan (mobil konsep) sudutnya tajam di atas, kemudian sudut bawah sedikit landai. Tapi pada foto kiri headlamp terpaksa harus mengikuti lekukan fender GO+ sehingga sudut atas lebih landai, kebalikannya sudut bawah lebih tajam kalau dibandingkan dengan foto kanan. Dari sini terlihat jelas bahwa fender ini juga menggunakan fender GO+.
Gambar atas Datsun GO+, gambar bawah Datsun Cross.
Mari kita lihat dengan seksama, untuk membuktikan bahwa body Datsun Cross sebenarnya adalah Datsun GO+ yang diganti warna. Sengaja saya ambilkan gambar GO+ yang sudah diganti velg lebih besar untuk mendapatkan postur tinggi dan Ground Clearance yang sama.
- Bentuk roof panel sama, hanya ditambahkan roofrail dan antena radio.
- Bentuk kaca depan sama, bahkan sampai wiper dan kap mesin juga sama.
- Fender depan sama, hanya ditambah tempelan overfender plastik warna hitam.
- Pintu bagasi sama,hanya beda di spoiler, tambahan wiper dan lubang kunci.
- Pintu depan sama, hanya beda bentuk spion
- Pintu belakang sama.
- Stoplamp sama, tidak diubah sedikitpun.
- Panel kaca pintu depan dan pintu belakang sama.
- Kaca samping paling belakang sama.
- Fender belakang dan tutup bensin sama, hanya ditambah overfender plastik warna hitam.
- Panel body bawah pintu antara fender depan dan belakang sama, hanya ditambah tempelan bodymolding dan underguard dari plastik.
- Ground Clearance? tinggal ganti velg dan ban berukuran sama dengan yang dipakai Cross maka GO+ lama Anda juga akan bertambah tinggi.
Dengan body yang sama maka ruang kabin juga masih sama sempitnya dengan Datsun GO+, tempat duduk hanya beda pada jok depan yang sudah terpisah karena penempatan hand break pada posisi normal. Jok row2 dan row3 hanya ganti pelapis dan ada tambahan pelipatan sampai menempel ke jok depan seperti Datsun GO+ India Domestic Market. Jadi bagaimana rasanya duduk di kabin Cross, ya sama sempitnya seperti duduk di kabin Datsun GO+, bahkan panel ACnya juga masih tetap dua panel.
Namun ada hal baru yang perlu diapresiasi. Datsun Cross ini adalah mobil matang yang sudah mempunyai disain dasbord lebih baik, HU doubledin seperti mobil pada umumnya, ada takometer analog yang membuatnya lebih layak sebagai mobil penumpang. Sudah ada switch power window lengkap seperti umumnya mobil jaman sekarang. Tidak perlu modus merogoh ke penumpang sebelah kiri jika ingin menaik turunkan kaca depan sebelah kiri. Dengan kata lain inilah idealnya sebuah mobil, kalo Datsun GO+ yang dulu masih berupa mobil setengah matang.
Datsun Cross juga sudah terdapat transmisi AT sebuah opsi yang memberi pilihan kepada pengguna yang ingin mendapatkan sensasi mengemudi lebih nyaman pada saat jalan macet.
Untuk fitur lain seperti Vehicle Dynamic Control (VDC), ABS, EBD with BA, traction control, dan brake-limited slip differential (B-LSD) saya tidak tertarik untuk berkomentar. Karena menurut saya sebuah mobil yang posisi duduknya saja belum proper buat apa ditambahi dengan fitur canggih?
Datsun mungkin punya pertimbangan lain, tapi konsumen juga berhak memilih. Karena jika menggunakan body All New sebuah Datsun Cross dari segi harga akan bersaing dengan Suzuki S Cross, HRV, TraX, dan Juke. Saya sudah bisa bayangkan bagaimana serapan marketnya jika sebuah merk yang lama mati, dan baru hidup kembali 5 tahun terakhir dengan pruduk LCGC yang masih perlu banyak perbaikan di sana sini dipaksa bersaing dengan merk sekelas Honda, Nissan, Chevrolet, dan Suzuki. Untuk itu "mungkin" Datsun berusaha mengambil segmen bawahnya pada kisaan harga diatas LCGC namun tetapdi bawah 200jt.
Pada harga ini pesaingnya adalah Confero dan Suzuki Ignis. Toyota Etios Valco, Mitsubishi Mirage, Daihatsu Sirion juga di rentang harga yang mirip, Toyota Calya meskipun LCGC tetap berpotensi menjadi penghambat Datsun Cross karena dimensinya kabin lebih besar, kabin lebih lapang, dan mesin sudah 4-silinder. Jika saya harus memilih pada kisaran harga tersebut maka secara kualitas produk Confero adalah yang pertama kali saya pertimbangkan. Untuk Ignis, Valco, dan Mirage saya coret dari pilihan karena secara pribadi saya kurang suka mobil yang hanya 2 baris tempat duduk. Sirion disain bagian depan bagus, dan built in quality juga bagus, namun saya kurang pede menggunakan merk itu karena opini yang berkembang di masyarakat Daihatsu adalah low-end dari Toyota. Confero akhirnya juga saya coret dari daftar pilihan karena saya lebih percaya produk Jepang.
Pada harga ini pesaingnya adalah Confero dan Suzuki Ignis. Toyota Etios Valco, Mitsubishi Mirage, Daihatsu Sirion juga di rentang harga yang mirip, Toyota Calya meskipun LCGC tetap berpotensi menjadi penghambat Datsun Cross karena dimensinya kabin lebih besar, kabin lebih lapang, dan mesin sudah 4-silinder. Jika saya harus memilih pada kisaran harga tersebut maka secara kualitas produk Confero adalah yang pertama kali saya pertimbangkan. Untuk Ignis, Valco, dan Mirage saya coret dari pilihan karena secara pribadi saya kurang suka mobil yang hanya 2 baris tempat duduk. Sirion disain bagian depan bagus, dan built in quality juga bagus, namun saya kurang pede menggunakan merk itu karena opini yang berkembang di masyarakat Daihatsu adalah low-end dari Toyota. Confero akhirnya juga saya coret dari daftar pilihan karena saya lebih percaya produk Jepang.
Pilihannya tinggal 2, yaitu Calya atau Cross. Jika saya mengutamakan kenyamanan dan kelegaan kabin saya akan pilih Calya. Namun jika saya mengutamakan disain body ya saya akan pilih Cross. Terakhir mari kita serahkan pada mekanisme pasar, dan kita tunggu pencapaian penjualan Datsun Cross pada tahun pertama, kedua, dan ketiga. Khusus untuk pencapaian penjualan saya pegang Calya, meskipun LCGC tapi dia adalah keturunan Toyota.
Demikian uraian saya, semua tulisan di atas selain fakta yang bisa dibuktikan dengan foto dan dimensi secara ukuran numerik adalah opini pribadi dan semua orang berhak untuk mempunyai pendapat berbeda. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar