Dari judul posting saya kali ini, jika diambil kata dengan huruf kapital saja maka akan menjadi : SERENA YANG TERLUPAKAN
Saat berada di depan dekstop tiba tiba saya tertarik untuk menulis tentang Serena. Teringat dulu pada waktu masih menggunakan APV Arena GX sebagai mobil harian pernah parkir bersebelahan dengan Serena C24 yang kebetulan sama sama berwarna hitam di depan sebuah restaurant terpopuler di sebuah kota. Sambil makan saat itu saya membayangkan seandanya APV Arena saya berubah menjadi Serena. Itu kejadian sudah beberapa tahun silam, sudah hampir terlupakan. Namun sekarang (2019) saya baru sadar jika ternyata luxury MPV yang dulu saya impikan harganya sudah setara dengan APV Arenna GX 2009 saya waktu itu. Kembali pertanyaan kecil dalam hati, apakah saat ini saya masih tertarik dengan si Serena yang sudah murah namun tetap bernuansa kemapanana masa lalu itu?
Serena C25 Autech
Saat berada di depan dekstop tiba tiba saya tertarik untuk menulis tentang Serena. Teringat dulu pada waktu masih menggunakan APV Arena GX sebagai mobil harian pernah parkir bersebelahan dengan Serena C24 yang kebetulan sama sama berwarna hitam di depan sebuah restaurant terpopuler di sebuah kota. Sambil makan saat itu saya membayangkan seandanya APV Arena saya berubah menjadi Serena. Itu kejadian sudah beberapa tahun silam, sudah hampir terlupakan. Namun sekarang (2019) saya baru sadar jika ternyata luxury MPV yang dulu saya impikan harganya sudah setara dengan APV Arenna GX 2009 saya waktu itu. Kembali pertanyaan kecil dalam hati, apakah saat ini saya masih tertarik dengan si Serena yang sudah murah namun tetap bernuansa kemapanana masa lalu itu?
Tidak perlu menjawab pertanyaan di atas langsung saja kita kilas balik sejarahnya.
Serena C23 (1996 - 1999)
Mobil MPV ini diperkenalkan di Indonesia sejak 1996.
Namun, bentunknya masih kurang menarik, bentuknya mirip mirip Zebra Espas dalam dimensi yang sedikit lebih besar. Karena bodynya yang masih tergolong "tidak menarik" (Saya menghindari kata jelek), penjualannya di Indonesia saat itu sangat mengecewakan. Walaupun sebenarnya mobil ini punya kelebihan kabin yang lega dan suspensi yang nyaman dan dilengkapi dengan fitur yang canggih (Pada masanya) sehingga termasuk MPV mewah.
C23 body mirip Daihatsu Zebra Espass
Dimensi body Serena C23 memiliki ukuran 4.315 mm x 1710 mm x 1840 mm, dengan eksterior two tone yang cukup modern disandingkan dengan velg alloy berukuran 14 inci. Fitur andalannya yang paling iconic adalah sliding door, namun bentuk door handle masih persegi panjang vertikal.
Berbeda dengan model sekarang, C23 memiliki bentuk bodi yang mengkurva. Head lamp-nya juga masih berbentuk kapsul. Pilihan warnanya cukup banyak, ada merah, hijau, kuning, ungu, dan lain-lain. Tetapi yang sering terlihat di jalanan Indonesia adalah warna biru dan silver. Mobil dengan tema "Your Sophisticated Children's Limousine".
C23 dari sisi disain dan material interior, masih sangat sederhana.
Jok di seat kedua (tengah) bisa diputar 180 derajat untuk berhadapan dengan kursi belakang. Setirnya juga sudah power steering dan bisa tilt steering. Pada seri ini Serena terdapat dua tipe dengan dua pilihan kapasitas mesin, yang pertama dengan mesin GA16DE, mesin ini memiliki kapasitas 1.600 cc dengan 4 silinder yang dapat memuntahkan tenaga sebesar 120 dk dengan torsi 146 Nm pada 4000 rpm melalui transmisi 4-percepatan. Jenis mesin GA16DE merupakan mesin DOHC 16 katup. Kedua dengan jenis mesin SR20DE yang memiliki kapasitas lebih besar, yakni 2.000 cc dengan 4 silinder juga. Dengan kapasitas tersebut mesin ini dapat mengeluarkan tenaga sebesar 140 dk dengan torsi 184 Nm pada 4.000 RPM melalui transmisi otomatis 4-percepatan.
Mesin SR20DE mengusung peringkat daya nominal antara 128–160 dk dari pabrik. Tahun 1998-1999 Nissan mengeluarkan versi manualnya yang disebut C23 tipe FGX pada khalayak. Keluaran terbaru inilah yang menggunakan C23 manual ini memiliki transmisi 5-percepatan.
Serena C24 (2004 - 2012)
Ini adalah body Serena yang paling berkesan dalam kenangan saya. Hingga saat ini, body C24 masih terlihat menarik bagi penggemar Family MPV dengan bentuk kotak yang berkabin lega.
Kombinasi warna dashboard dan jok kulit membawa aura kemapanan masa lalu. Bentuk shifter di bawah steer mengingatkan saya pada Mitsubishi L300.
Nissan Serena C24
Seri keduanya masuk Indonesia pada 2004 sampai 2012, di Jepang sudah mengeluarkan C24 tahun 1999. Nah, kali ini ada tiga varian yang ditawarkan Nissan, yaitu standar atau lebih dikenal Comfortable Touring (CT), Highway Star (HWS), dan Highway Two Tone.
Walaupun bermacam varian, semua ukurannya sama 4.590 mm x 1.695 mm x 1.825 mm. Perubahan bentuk badan sudah bisa terlihat. Dibandingkan varian sebelumnya, kali ini Serena sudah memiliki body side molding pada tubuhnya.
Handle door juga sudah berubah posisi serta bentuk dengan memanjang kesamping dan terkesan tidak berjarak dari pintu depan dan tengah. Bentuknya juga lebih mengotak dibandingkan C23, dimana lampunya kini berukuran lebih lebar seperti segitiga dengan fog lamp di bumper bawahnya.
Suspensi Serena C24 sangat nyaman di kelasnya, dengan suspensi depan McPherson Strut with Stabilizer, dan bagian belakang Independent Multi-link membuat perjalanan dengan MPV ini menjadi lebih nyaman. Peleknya pun berkembang dengan ukuran 15 inci. Pada bagian interiornya, C24 masih sama dengan seri sebelumnya yang cerah. Namun, ada yang berbeda dengan fitur pada dua variannya. HWS memiliki fitur yang lebih canggih dan lengkap dibandingan CT. Pada HWS sudah dilengkapi dengan monitor pada bagian belakang head rest jok depan. Selain itu, joknya sudah dilapisi kulit sedangkan CT masih fabric. C24 HWS juga sudah ada kamera parkirnya loh, jadi tidak khawatir untuk parkir mundur. Selain itu sliding door yang menjadi ikon Serena sudah elektrik pada seri dan varian ini. Varian CT hanya menggunakan sliding door elektrik pada pintu sebelah kiri saja, sedangkan untuk HWS menggunakan model elektrik di pintu kiri dan kanannya. Sudah modern dan mewah. Jenis mesinnya juga berubah menjadi QR20DE walaupun masih dengan kapasitas yang sama. Yaitu 2.000 cc (1998 cc) dengan 4 silinder DOHC, yang mampu mengeluarkan tenaga sebesar 147 dk melalui transmisi otomatis 4-percepatan dengan torsi maksimal 198 Nm pada 4000 rpm. Berbeda dengan generasi sebelumnya, nuansa luxury di kabin dihasilkan dari perpaduan warna beige penggunaan bahan kulit pada jok dan sedikit sentuhan wooden panel pada bagian bawah head unit.
Serena C25 (2005 - 2011)
Nissan Serena generasi ketiga diluncurkan di Jepang pada tahun 2005. Model ini hanya dijual di Jepang, Hongkong, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Brunei. Di Jepang, Nissan juga berbagi platform dengan Suzuki sehingga muncullah kembaran Serena C25 dari pabrikan Suzuki bernama Landy. Suzuki memang paling bisa memilihkan nama buat mobil mobilnya. Pemilihan nama Landy terkesan lebih familier dan terkesan easy listening.
Nissan Serena generasi ketiga pernah dijual di Indonesia secara CBU hingga tahun 2012 walaupun di dealer resmi Indomobil Nissan masih menjual Nissan Serena generasi kedua secara CKD. Sehingga secara populasi, jumlah C25 tidak terlalu banyak sehingga jika Anda menyukai mobil ini dapat dipilih menjadi mobil koleksi karena bentuk bodynya yang sudah lebih maju dari C24.
Mobil ini lebih terlihat atraktif dan fun to drive karena dilengkapi dengan sun roof dan panoramic roof. Satu hal yang kurang saya sukai adalah pada seri C25 interiornya kurang mewah, mungkin kerena bentuk dan warna jok yang tidak semewah C24. Satu satunya hal yang memberikan sentuhan mewah pada interior C25 hanya pada bagian roof yang atraktif.
Pada seri ini, lagi lagi Daihatsu membayang bayangi bentuk interior dan eksterior Serena dengan mengeluarkan Luxio sebagai versi final Grand Max. Silahkan lihat layout dashbord pada foto di bawah ini, sangat mirip.
Serena C26 (2010 - 2016)
Nissan Serena C26 Ini adalah seri paling terakhir sebelum All New Nissan Serena myang diperkenalkan pada 20 Februari 2019. C26 sudah dipasarkan sejak 2013 sampai tahun ini. Dengan ukuran yang lebih besar yaitu 4.770 mm x 1.735 mm x 1.865 mm serta wheelbase 2860 mm, mobil ini lebih terlihat gagah. Pada seri ini Serena masih terlihat mirip dengan C24, namun seri ini lebih banyak menggunakan garis chrome pada bagian depannya. Dengan chrome sebanyak itu membuat mobil ini bercita rasa Indonesia, karena trade mark di sini mewah itu adalah banyak chrome. Walopun menurut saya chrome yang terlalu berlebihan adalah sebuah kegagalan komposisi finishing yang dipaksakan (Ini pendapat pribadi).
Selain itu sudah lebih banyak lekukan tegas pada tubuhnya, terutama bagian tengah ke belakang. Untuk lampu depannya juga sedikit berbeda dengan bentuk 'wing' di ujung lampunya. Lampu belakangnya masih dipasang seperti biasa, yaitu lurus kebawah. Namun, jika sebelumnya masih dengan mika warna merah, Serena C26 menggunakan mika bening keseluruhan. Ada yang keren lagi nih, panoramic roof juga sudah disematkan pada seri ini, melanjutkan tahta C25. Jika diperhatikan, handle door Serena C26 juga mengalami perubahan, jika pada generasi sebelumnya dibuat lebih berdempet, kini ada jarak yang memisahkan dengan posisi yang lebih presisi. Interiornya sudah tidak lagi diberi dominan warna cerah, kini warna hitam lebih mendominasi pada dasbor.
Jika pada seri C23 jok di baris kedua bisa diputar hingga 180 derajat, pada seri ini joknya bisa digeser. Serena C26 makin kaya akan fitur, salah satunya tombol start/stop engine untuk menghidupkan mesin dengan kapasitas 1.997 cc, yang dapat mengeluarkan tenaga 147 dk dengan torsi 206 Nm melalui transmisi CVT. Fitur lainnya seperti monitor touch screen dengan 6 inci yang bisa terkoneksi dengan bluetooth. Setirnya kini telah dilengkapi dengan tilt & telescopic, selain itu setirnya juga ada berbagai tombol yang dapat mengatur audio. Untuk melengkapi fitur keamanan, Serena C26 memiliki air bag di bagian depan, depan samping, dan tirai. Dengan berbagai fitur serta teknologi yang disematkan, Serena C26 memang harus bersaing dengan saudaranya sendiri yaitu All New Serena 2019. Namun, harga untuk C26 cukup bersaing dengan dibanderol kisaran Rp 396,2 juta sampai Rp 482,3 juta.
Serena C27 (All New Serena 2019)
Nissan Serena C27 adalah Serena terbaru yang baru saja launching Febuari 2019. Mengikuti zaman generasi terbaru ini makin modern baik tampilan mau pun fitur-fiturnya. Nissan menawarkan dua varian untuk seri ini yaitu X dan Highway. Untuk varian X memiliki ukuran yang lebih ramping, sedangkan Highway masih sama dengan keluaran 2013. Varian X dengan ukuran 4690 mm x 1695 mm x 1865 mm, sedangkan Highway 4770 mm x 1740 mm x 1865 mm. Tapi, penampilan Serena makin boxy (Saya sagat menyukai boxy APV), tentunya makin modern dengan lima pilihan warna. Untuk keseluruhannya pada bagian jendela hingga atap akan berwarna hitam, terlihat seperti two tone. Perubahan menonjol terlihat dari head lamp, tampilannya kini seperti mobil MPV kekinian berbentuk ramping dan seperti terbelah dua atas bawah. Serta sudah berfungsinya fog lamp untuk memerangi kabut di jalan raya yang saat ini sering hujan.
Suspensinya kali ini menggunakan Indpendent Strut untuk bagian depan, dan Torsion Beam untuk bagian belakang. Selain sliding door yang elektrik, spion Serena terbaru juga sudah electric retract. Tidak hanya itu, sensor parkir serta sensor benturan sudah disematkan pada varian X mau pun Highway.
Kedua varian ini dilengkapi dengan fitur hiburan head unit touch screen yang bisa menghidupkan suasana dalam kabin dengan radio, bluetooth, CD/DVD, serta USB. Ditengah roof juga ada layar lagi nih dengan ukuran 10 inci. Selain itu sudah dilengkapi dengan peringatan cek mesin. Ada varian tentu ada perbedaan, untuk Highway sudah dilengkapi dengan air bag depan dan kamera belakang serta meja lipat untuk kursi baris kedua. Masih dengan penggerak roda belakang, Serena C27 menggunakan jenis mesin MR20, kapasitasnya tidak jauh berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Kapasitas 1.997 cc dapat memuntahkan 148 dk dengan torsi maksimal 199 Nm melalui transmisi otomatis 7-percepatan. Dari segi harga, Nissan Serena terbaru ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 448 sampai Rp 465 juta OTR Jakarta.
Terima kasih sudah membaca.
Serena C24 Autech masih menarik dihati hingga kini
Suspensi Serena C24 sangat nyaman di kelasnya, dengan suspensi depan McPherson Strut with Stabilizer, dan bagian belakang Independent Multi-link membuat perjalanan dengan MPV ini menjadi lebih nyaman. Peleknya pun berkembang dengan ukuran 15 inci. Pada bagian interiornya, C24 masih sama dengan seri sebelumnya yang cerah. Namun, ada yang berbeda dengan fitur pada dua variannya. HWS memiliki fitur yang lebih canggih dan lengkap dibandingan CT. Pada HWS sudah dilengkapi dengan monitor pada bagian belakang head rest jok depan. Selain itu, joknya sudah dilapisi kulit sedangkan CT masih fabric. C24 HWS juga sudah ada kamera parkirnya loh, jadi tidak khawatir untuk parkir mundur. Selain itu sliding door yang menjadi ikon Serena sudah elektrik pada seri dan varian ini. Varian CT hanya menggunakan sliding door elektrik pada pintu sebelah kiri saja, sedangkan untuk HWS menggunakan model elektrik di pintu kiri dan kanannya. Sudah modern dan mewah. Jenis mesinnya juga berubah menjadi QR20DE walaupun masih dengan kapasitas yang sama. Yaitu 2.000 cc (1998 cc) dengan 4 silinder DOHC, yang mampu mengeluarkan tenaga sebesar 147 dk melalui transmisi otomatis 4-percepatan dengan torsi maksimal 198 Nm pada 4000 rpm. Berbeda dengan generasi sebelumnya, nuansa luxury di kabin dihasilkan dari perpaduan warna beige penggunaan bahan kulit pada jok dan sedikit sentuhan wooden panel pada bagian bawah head unit.
Serena C25 (2005 - 2011)
Nissan Serena generasi ketiga diluncurkan di Jepang pada tahun 2005. Model ini hanya dijual di Jepang, Hongkong, Malaysia, Singapura, Indonesia dan Brunei. Di Jepang, Nissan juga berbagi platform dengan Suzuki sehingga muncullah kembaran Serena C25 dari pabrikan Suzuki bernama Landy. Suzuki memang paling bisa memilihkan nama buat mobil mobilnya. Pemilihan nama Landy terkesan lebih familier dan terkesan easy listening.
Nissan Serena generasi ketiga pernah dijual di Indonesia secara CBU hingga tahun 2012 walaupun di dealer resmi Indomobil Nissan masih menjual Nissan Serena generasi kedua secara CKD. Sehingga secara populasi, jumlah C25 tidak terlalu banyak sehingga jika Anda menyukai mobil ini dapat dipilih menjadi mobil koleksi karena bentuk bodynya yang sudah lebih maju dari C24.
Pada seri ini, lagi lagi Daihatsu membayang bayangi bentuk interior dan eksterior Serena dengan mengeluarkan Luxio sebagai versi final Grand Max. Silahkan lihat layout dashbord pada foto di bawah ini, sangat mirip.
Layout dashboard, atas Nissan Serena C25 dan bawah Daihatsu Luxio
Menurut analisa saya, terdapat 6 persamaan dari layout dashboard di atas:
- 3 spoke steering wheel
- Komposisi dan desain takometer dan odometer
- Posisi Head unit
- bentuk kisi kisi AC di samping HU
- Posisi dan bentuk shifter
- Bentuk garnish di kanan kiri HU yang memanjang dari atas ke bawah dan meruncing dibagian bawah.
Entah mengapa, Daihatsu seolah olah membayangi keberadaan Serena dalam bentuk Low MPV dengan dimensi yang lebih mungil karena segmennya memang menyasar entry level dan kebutuhan masyarakat non perkotaan yang membutuhkan sebuat mobil kecil tapi muat banyak.
Desain body, atas Nissan Serena C25 dan bawah Daihatsu Luxio
Tidak berhenti pada interior, kemiripan Luxio dengan Serena C25 berlanjut sampai bentuk body. Saya melihat ada 5 titik yang membuat kedua mobil ini sangat identik:
- Bodynya sama sama kotak
- Bentuk spion
- Bentuk head lamp
- Bar horizontal pada grill atas
- Bentuk grill bawah menyerupai trapesium
Nissan Serena C26 Ini adalah seri paling terakhir sebelum All New Nissan Serena myang diperkenalkan pada 20 Februari 2019. C26 sudah dipasarkan sejak 2013 sampai tahun ini. Dengan ukuran yang lebih besar yaitu 4.770 mm x 1.735 mm x 1.865 mm serta wheelbase 2860 mm, mobil ini lebih terlihat gagah. Pada seri ini Serena masih terlihat mirip dengan C24, namun seri ini lebih banyak menggunakan garis chrome pada bagian depannya. Dengan chrome sebanyak itu membuat mobil ini bercita rasa Indonesia, karena trade mark di sini mewah itu adalah banyak chrome. Walopun menurut saya chrome yang terlalu berlebihan adalah sebuah kegagalan komposisi finishing yang dipaksakan (Ini pendapat pribadi).
Selain itu sudah lebih banyak lekukan tegas pada tubuhnya, terutama bagian tengah ke belakang. Untuk lampu depannya juga sedikit berbeda dengan bentuk 'wing' di ujung lampunya. Lampu belakangnya masih dipasang seperti biasa, yaitu lurus kebawah. Namun, jika sebelumnya masih dengan mika warna merah, Serena C26 menggunakan mika bening keseluruhan. Ada yang keren lagi nih, panoramic roof juga sudah disematkan pada seri ini, melanjutkan tahta C25. Jika diperhatikan, handle door Serena C26 juga mengalami perubahan, jika pada generasi sebelumnya dibuat lebih berdempet, kini ada jarak yang memisahkan dengan posisi yang lebih presisi. Interiornya sudah tidak lagi diberi dominan warna cerah, kini warna hitam lebih mendominasi pada dasbor.
Jika pada seri C23 jok di baris kedua bisa diputar hingga 180 derajat, pada seri ini joknya bisa digeser. Serena C26 makin kaya akan fitur, salah satunya tombol start/stop engine untuk menghidupkan mesin dengan kapasitas 1.997 cc, yang dapat mengeluarkan tenaga 147 dk dengan torsi 206 Nm melalui transmisi CVT. Fitur lainnya seperti monitor touch screen dengan 6 inci yang bisa terkoneksi dengan bluetooth. Setirnya kini telah dilengkapi dengan tilt & telescopic, selain itu setirnya juga ada berbagai tombol yang dapat mengatur audio. Untuk melengkapi fitur keamanan, Serena C26 memiliki air bag di bagian depan, depan samping, dan tirai. Dengan berbagai fitur serta teknologi yang disematkan, Serena C26 memang harus bersaing dengan saudaranya sendiri yaitu All New Serena 2019. Namun, harga untuk C26 cukup bersaing dengan dibanderol kisaran Rp 396,2 juta sampai Rp 482,3 juta.
Serena C27 (All New Serena 2019)
Nissan Serena C27 adalah Serena terbaru yang baru saja launching Febuari 2019. Mengikuti zaman generasi terbaru ini makin modern baik tampilan mau pun fitur-fiturnya. Nissan menawarkan dua varian untuk seri ini yaitu X dan Highway. Untuk varian X memiliki ukuran yang lebih ramping, sedangkan Highway masih sama dengan keluaran 2013. Varian X dengan ukuran 4690 mm x 1695 mm x 1865 mm, sedangkan Highway 4770 mm x 1740 mm x 1865 mm. Tapi, penampilan Serena makin boxy (Saya sagat menyukai boxy APV), tentunya makin modern dengan lima pilihan warna. Untuk keseluruhannya pada bagian jendela hingga atap akan berwarna hitam, terlihat seperti two tone. Perubahan menonjol terlihat dari head lamp, tampilannya kini seperti mobil MPV kekinian berbentuk ramping dan seperti terbelah dua atas bawah. Serta sudah berfungsinya fog lamp untuk memerangi kabut di jalan raya yang saat ini sering hujan.
Suspensinya kali ini menggunakan Indpendent Strut untuk bagian depan, dan Torsion Beam untuk bagian belakang. Selain sliding door yang elektrik, spion Serena terbaru juga sudah electric retract. Tidak hanya itu, sensor parkir serta sensor benturan sudah disematkan pada varian X mau pun Highway.
Kedua varian ini dilengkapi dengan fitur hiburan head unit touch screen yang bisa menghidupkan suasana dalam kabin dengan radio, bluetooth, CD/DVD, serta USB. Ditengah roof juga ada layar lagi nih dengan ukuran 10 inci. Selain itu sudah dilengkapi dengan peringatan cek mesin. Ada varian tentu ada perbedaan, untuk Highway sudah dilengkapi dengan air bag depan dan kamera belakang serta meja lipat untuk kursi baris kedua. Masih dengan penggerak roda belakang, Serena C27 menggunakan jenis mesin MR20, kapasitasnya tidak jauh berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Kapasitas 1.997 cc dapat memuntahkan 148 dk dengan torsi maksimal 199 Nm melalui transmisi otomatis 7-percepatan. Dari segi harga, Nissan Serena terbaru ini dibanderol dengan harga sekitar Rp 448 sampai Rp 465 juta OTR Jakarta.
Terima kasih sudah membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar