Suzuki IGNIS
Disain depan terlihat bagus dengan fitur-fitur mobil masa kini namun kental nuansa retro
Pertama kali melihat gambar Suzuki Ignis di brosus pada waktu pameran mobil di MOG saya sempat tertarik. Tertarik akan sebuah sosok mini X-Over yang dalam imajinasi saya adalah sosok mobil kekar dengan dimensi setara Chevrolet Trax.
Sebulan kemudian saya baru melihat dan menyentuh si IGNIS dalam wujud aslinya. Benih benih cinta yang sempat muncul akibat godaan gambar brosur langsung sirna begitu saya melihatnya langsung di depan mata.
Ternyata ini mobil kecil banget, karena memang dari harganya tidak untuk segmen yang harus bersaing dengan Chevrolet Track. Salah persepsi dari sudut pandang dimensi berusaha saya lupakan. Sekarang kita bahas dari sisi disain.
Semua orang beranggapan bahwa semua mobil baru itu bagus. Bagus kerena disainnya yang baru dan belum pernah ada. Tapi bicara soal Ignis, menurut pandangan mata saya disainnya masih jauh dari kata bagus (Ini menurut saya pribadi) karena selera masing-masing orang pasti berbeda. Disainnya terlalu biasa untuk ukuran mobil keluaran 2017 yang biasanya sudah bernuansa futuristik, smooth, indah, cantik, maskulin, berkarakter, atau minimal good lookinglah.
Reinkarnasi Suzuki Fronte dalam bentuk Mini X-Over
Dari samping disainya sangat kaku, bagian depan agak terlihat modern karena ada sisi floating roof yang berusaha ditampilkan oleh disainernya. Tapi, di bagian belakang sangat terasa aneh menurut pandangan mata saya. Kaku, cenderung dipaksakan, dan ehmmm... ya sudahlah. Pada bagian samping belakang terdapat 3 stripe mirip logo Adidas, tapi bagi yang mengerti sejarah mobil, ini bukan Adidas. Suzuki berusaha memunculkan aura classic suzuki fronte dengan tujuan... ehm... entah apa. Ada sisi menarik pada celah antara fender depan dengan kap mesin. Sebuah celah yang sangat legendaris yang membuat saya menemukan karakter maskulin City SUV keluaran Suzuki. Sama seperti yang terdapat pada generasi SEV tahun 90an (SEV : Sidekirt - Escudo - Vitara) yang legendaris. Bahkan sampai dengan generasi Grand Vitara (Mobil Suzuki yang disain bodynya membuat hati bergetar) celah legendaris ini tetap dimunculkan. Tapi entah mengapa sebuah disain celah yang sudah terbukti bagus mulai dari generasi SEV tahun 90an sampai dengan Grand Vitara masa kini terlihat biasa saja ketika diaplikasi di Ignis.
Kesimpulan soal disain:
Depan : Bagus, modern, sedikit tersirat nuansa retro
Samping : Retro, agak aneh
Belakang : No Coment!
Sebenarnya Ignis adalah sebuah mobil masa kini dari sisi fitur. Hal itu terlihat jelas dari bentuk handle pintu khas mobil masa kini, keyless entry, engine start/stop button, dan fitur-fitur canggih lainnya.
Sekarang kita bahas soal interior.
Interior terlihat modern namun tetap ada aura retro dengan munculnya panel sewarna body.
Banyak terobosan baru yang dimunculkan oleh Suzuki pada Ignisnya. Sentuhan panel interior sewarna body semakin menguatkan nuansa classic pada Ignis. Paling menarik pada Head Unit yang terlihat premium seperti mobil-mobil baru jaman sekarang. Namun sayangnya Head Unit jenis ini tidak diaplikasi pada semua type, untuk type menengah dan bawah tetap mengunakan HU konvensional yang agak aneh. Panel AC yang disainnya aneh (Aneh karena jarang dimiliki mobil pada umumnya tapi menurut saya ini bagus). Kualitas doortrim dan sambungan antar dasboard terdapat celah yang tidak rata kerengangannya (Ada bagian yang rapat, agak renggang, bahkan ada juga yang renggang banget), hal ini biasa kita dapati pada mobil mobil yang diproduksi di India. Menurut saya tidak begitu bermasalah, karena untuk sebuah mobil masa kini overall kualitasnya sudah cukup caik jika dibandingkan dengan harganya.
Demikian review saya untuk Suzuki Ignis, mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan. Jika hal itu berkaitan dengan disain abaikan saja karena sangat subyektif yang masing-masing orang pastinya berbeda.
Terima kasih.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar