Terrano 1997 ciri khas bumpper chrome namun ujung kap mesin sudah tidak berlubang tiga seperti generasi sebelumnya.
Mobil ini dulu pas jaman saya SMA pernah jadi mobil impian. Gambar Terrano berukuran 10x20 cm tertempel di dinding lemari bagian dalam. Mobil ini (dulu) sangat mempesona. Dimensinya yang tergolong besar pada masanya, dan bodynya yang maskulin membuat citra Terrano sebagai lambang kemacoan (Mungkin karena pada jaman itu belum ada Pajero Sports). Namun pada jaman susah waktu itu impian tetang Terrano hanya menjadi harapan kosong. Kemudian pada September 2004 waktu nonton film Ada Hantu di Sekolah melihat lagi mobil ini yang dipake rafi ahmad pada adegan kecelakaan di jalan tol. Ingatan tentang Terrano sebagai SUV impian sempat bangkit kembali setelah 6 tahun terpendam. Dan ternyata kekaguman tentang Terrano masih melekat dalam dan tetap merasa bahwa Terrano hanya impian kosong karena pada waktu itu mobil saya hanya Grand Civic.
Terrano 2003 body tetap sama, hanya beda bentuk grill, head lamp, dan bumper sudah berubah disain dan dibuat sewarna body yang menyatu dengan over fender.
Beberapa bulan lalu sempat melihat langsung Terrano pada waktu sama-sama servis di bengkel resmi, tetapi hasrat untuk memilikinya sudah tidak ada. Padahal untuk saat ini harga Terrano yang dulu pernah saya anggap sebagai SUV idaman sudah turun jauh dibawah angka 100jtan.
Entah apa yang terjadi sebuah misteri kehidupan sering membawa saya pada sebuah kondisi yang sangat mengidamkan sesuatu namun tidak mampu membelinya. Kemudian pada saat saya sudah mampu untuk membelinya tetapi hasrat itu sudah hilang.
20 Tahun Kemudian
Apa yang terjadi? Padahal si Terano 1997 tidak berubah, dari dulu sampai sekarang ya tetap seperti itu. Ciri khas kap mesin dengan sudut tajam di kedua sisi, bumper chrome, wheel base panjang, dan ban serep di belakang tanpa cover samakin menguatkan citra sebuah SUV sejati. Mungkin selera kita yang terlalu mudah berubah. Atau Terrano yang dulu menjadi impian saya sekarang sudah terlalu tua jadi meskipun mampu membelinya dengan harga yang sudah jauh lebih murah dibandingkan dulu tetapi sudah tidak menarik lagi karena sudah banyak SUV pembanding yang lebih bagus.
Terrano sekarang sudah tidak terlalu berkarakter seperti Terrano 1997 dengan body kotak yang keen look namun tetap terlihat berotot di sisi bagian fender. Bukan karena disainer Terrano yang sekarang kurang menarik mendisainnya tetapi karena jaman sudah berubah dan sudah banyak berkeliaran SUV lain dengan disain body beraneka bentuk tinggal pilih tergantung selera.
Sayangnya kini Terrano baru sudah tidak dipasarkan di Indonesia. Entah apa pertimbangan Nissan, kalo saya berpendapat jika ingin masuk Indonesia Terrano baru harus memersiapkan disain dan dimensi body yang sekelas dengan Isuzu MUX, Chevrolet Trailblazer, Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, dan Ford Everest. Karena untuk kelas dibawahnya, Nissan sudah punya X Trail yang selama ini terbukti mampu bersaing dengan Honda CRV, dan Suzuki Grand Vitara.
Terrano 2016