Selamat pagi pembaca. Posting kali ini saya ingin mengulas soal penggerak mobil. Secara garis besar, mobil mobil penumpang yang sering kita gunakan terbagi menjadi dua:
- Pengerak roda depan (Front Wheel Drive - FWD)
- Pengerak roda belakang (Rear Wheel Drive - RWD)
- Pengerak semua roda (All Wheel Drive - AWD)
Secara spesifik kali ini saya akan mengulas tentang mobil berpenggerak FWD. Postingan ini juga saya khususkan untuk teman teman dikomunitas yang masih bingung menbedakan antara Tie Rod dan Drive Shaft (Kokel) pada mobil berpenggerak FWD.
Drive Shaft, bahasa abengkelnya "Kokel"
Tie Rod, bahasa bengkelnya "Terod"
Sebelum masuk ke inti pembahasan, saya akan memberikan contoh beberapa mobil di kelas Low MPV yang menggunakan pengerak FWD:
Sedangkan Low MPV yang masih konsten menggunakan pengerak RWD sampai dengan tahun 2018 adalah Low MPV produksi Daihatsu yaitu Xenia dan Avanza. Untuk brand pendatang baru yang ikutan menerapkan RWD adalah Confero.
Lalu apa untung ruginya menggunakan penggerak FWD? Pertama kita uraikan keuntungannya:
- Akselerasi lebih cepat karena penggerak berada di bawah mesin yang merupakan tumpuan beban.
- Biaya produksi lebih murah sehingga bisa menekan harga jual mobil baru
- Traksi lebih baik ketika berada di jalan licin
- Berat komponen lebih ringan
Setelah tahu keuntunganya, kita juga harus faham kelemahannya:
- Durability. Lebih cepat rusak dibanding RWD karena rata rata partnya lebih kecil dan roda depan yang dipaksa mendapat tugas ganda yaitu untuk berbelok kanan/kiri dan sebagai penggerak mobil.
- Tenaga kurang maksimal saat di tanjakan
- Rata rata digunakan untuk mobil beban ringan sampai menengah, tidak cocok diterapkan untuk mobil beban berat dan kendaraan niaga.
Komponen apa yang berperan vital pada roda depan untuk mobil bepenggerak FWD.
- Tie Rod sebagai perangkat pembelok roda
- Drive Shaft, bahasa bengkelnya "kokel" sebagai pengerak roda
- Disc brake dan Kaliper sebagai perangkat pengereman
- Suspensi, terdiri dari Shock Breaker dan Spring sebagai perangkat peredam kejut.
Nah, dari penjelasam 4 komponen di atas, saya sekaligus menjawab pertanyaan teman teman komunitas tentang bedanga Tie Rod dan Kokel. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat foto di bawah ini
1 : Drive Shaft (Kokel), 2 : Tie Rod. Contoh pada Datsun GO
Berdsarkan pengalaman pribadi dari dua komponen dalam foto di atas, Drive Shaft (kokel) lebih cepat rusak dari pada Tie Rod. Hal ini disebabkan karena tugas Tie Rod lebih ringan, dia hanya bertugas mendorong roda untuk berbelok ke kanan da nke kiri. Tuga tambahanya adalah bergerak naik turun mengikuti gerakan suspensi.
Pada perangkat kaki kaki Drive Shaft adalah komponen yang dipaksa untuk bekerja paling keras.
Sedangkan Drive Shaft bekerja lebih berat, disamping harus bergerak kanan kiri pada porosnya mengikuti Tie Rod, juga bergerak naik turun mengikuti suspensi, ditambah gerak maju mundur menyalurkan tenagan dari Transmisi. Jadi kecimpulan saya meskipun didasarkan dari pengalaman pribadi juga berlandaskan teori semakin berat kerja komponen makan semakin pendek pula durability komponen tersebut.
Namun lagi lagi, panjang pendek unur sebuah komponen juga dipengaruhi dari cara Penggunaan dan Perawatannya. Berikut ini adalah tip yang saya dapat saya bagikan untuk memperpanjang usia Drive Shaft pada mobil Anda.
PERAWATAN:
Lakukan pemeriksaan rutin, jika karet sobek segera ganti karetnya. Karena jika karet sobek semua kotoran termasuk pasir jalan akan masuk ke dalam Drive Shaft dan menjadi partikel ampelas sehingga kokel cepat aus. Sobeknya karet Drive Shaft juga tidak bisa dihindari karena letaknya berada di posisi yang rawan tersangkut benda lain di jalanan. Segera ganti karetnya jika sudah terlihat sobek atau pelumasnya merembes keluar.
Segera ganti karet jika sudah retak retak yang menyebabkan pelumas merembes seperti ini.
PEMAKAIAN:
- Hindari memutar penuh setir sampai mentok ke kiri/kanan karena pada posisi paling patah ini posisi Drive Shirt pada kondisi sangat lemah.
- Jika terpaksa memutar setir penuh sampai mentok karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan, hindari akselesari mendadak. Berjalanlah pelan dengan akselerasi yang konstan dan stabil sehongga torsi dari transmsi tidak menimbulkan hentakan pada poros roda.
- Hindari pemakaian pada jalan yang rusak parah dalam posisi naik terjal dan berkelok. Jika rumah Anda berada di jalan seperti ini, gunakanlah mobil berpenggerak RWD
Demikian astikel singkat saya, semoga membantu Anda yang membutuhkan informasi tentang hal ini. Terima kasih sudah joint dalam blog kami, selamat berakhir pekan dan semoga liburan Anda sekeluarga pada akhir tahun ini menyenangkan. Informasi atau diskusi lebih lanjut dapat menghubungi salah satu admin kami di nomor wa.
Trims infonya, emang risih banget kalo kaki kaki mobil udah pada tekor :-)
BalasHapusharga aki mobilio baru ns battery